Bocah 2 Tahun Gigit Ular sampai Mati, Balas Dendam setelah Bibirnya Digigit Ular Liar, Ortu Syok

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILustrasi. Bocah dua tahun gigit ular sampai mati. Ternyata balas dendam

Mehmet Ercan, ayah gadis kecil itu, mengatakan bahwa tetangganya mengklaim bahwa ketika putrinya memegang ular dan bermain dengannya, ular itu menggigitnya. Ercan sedang bekerja selama cobaan itu.

Dia melanjutkan untuk menjelaskan bahwa putrinya telah menanggapi dengan gigitan balas dendam.

Baca juga: Pria yang Menghadiri Pemakaman Adiknya yang Meninggal Digigit Ular, Juga Digigit Ular dan Meninggal

Statistik Gigitan Ular

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun, 5,4 juta orang di seluruh dunia digigit ular. Dari jumlah besar ini, 2,7 juta di antaranya berbisa.

Baca juga: Sanca 4 Meter Ular Terbesar Dievakuasi Damkar Dumai, Tangani Sarang Tawon dan Potong Cincin di Jari

Menurut perkiraan, antara 81.000 dan 138.000 orang per tahun meninggal karena gigitan ular, dan tiga kali lipat dari jumlah itu mengalami kelumpuhan permanen, atau kadang-kadang bahkan dapat menyebabkan amputasi karena bisa ular.

Menurut Pusat Informasi Racun Nasional, ada 550 kasus gigitan ular yang dilaporkan di Turki khususnya, di mana anak kecil digigit, dalam sembilan tahun antara 1995 dan 2004.
Bulan yang paling sering, Juni melihat sekitar 24,3 persen dari insiden ini, yang terutama terjadi di Anatolia Tengah, Marmara, dan wilayah Laut Hitam.

Antibisa ular, yang sering dibuat menggunakan bisa ular, dapat digunakan untuk mengobati gigitan ular. Namun, hanya sedikit negara yang dapat menghasilkan racun ular berkualitas tinggi yang cukup untuk pembuatan antivenom, yang menghadirkan beberapa tantangan untuk produksi antivenom, Newsweek melaporkan.

Proses yang digunakan untuk membuat antitoksin untuk tetanus dan difteri pada tahun 1890-an sebagian besar masih digunakan untuk membuat antivenom hingga saat ini.
Sejumlah kecil racun disuntikkan ke hewan, seperti kambing atau kuda. Sistem kekebalan hewan melepaskan antibodi untuk memerangi racun berbahaya, yang kemudian diambil melalui pendarahan. Setelah dipekatkan dan dimurnikan, serum atau plasma darah diubah menjadi antibisa kelas farmasi.(*)

(Tribunpekanbru.com)

Baca juga: TRAGIS, Gadis 5 tahun Tewas Digigit Ular di Rumah, Saat Dicek,Petugas Ternyata ada Puluhan Ular Lain

Baca juga: Tanpa Tegang Anya Geraldine Main Ular, Netizen Tawarkan Pegang Ular Kepunyaan Mereka

Baca juga: Bersarang di Tepi Sungai, Ular Sanca Berhasil Dijebak, Ternyata Segini Panjangnya, Bikin Warga Geger

Berita Terkini