Mayat Dalam Karung di Pontianak

Kisah Pilu Nizam, Ibu Tiri Makan Enak dalam Rumah, Ia Kedinginan dan Kelaparan tak Dipedulikan

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka IF dan korban Ahmad Nizam

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sampai detik-detik kepergiannya , Ahmad Nizam Alfahri (6) hanya diberi minum air zam-zam seukuran tutup bototl.

Ya , hanya segitu usaha yang dilakukan IF ibu tirinya ketika Nizam dalam kondisi sakaratul maut .

Padahal jauh sebelum Nizam mulai tak sadarkan diri , ia sangat haus dan lapar .

Baca juga: Inilah Titik Fatal yang bikin Ahmad Nizam Meninggal Dunia , Perlakukan Ibu Tiri Terungkap

Namun apa daya , sang ibu yang sudah kalap tidak mengindahkannya . Nizam dibiarkan lemas dan bahkan dianiaya .

Dua kali kepalanya membentur lantai. itulah yang kemudian menyebabkan pembengkakan pada otaknya .

Penyebab yang menjadikan Nizam menghebuskan nafas terakhir .

Dan masa di hadapan ibunya , Nizam bukanlah anak yang diharapkan .

Perbuatan keji sang ibu terjadi di perumahan di Jalan Purnama Agung 7 Pontianak telah membuat geger dan geram warga sekitar

IF tega menghabisi Nizam yang masih bocah dnegan cara yang tak terperi bagi korban pada tanggal 22 Agustus 2024 lalu.

Dan kini Perbuatan keji ibu tiri berinsial IF (24), tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap anak SD di Pontianak, Ahmad Nizam Alfahri (6), memasuki babak baru.

Polda Kalimantan Barat (Kalbar), merilis hasil otopsi jenazah almarhum Ahmad Nizam Alfahri.

Ahmad Nizam ditemukan meninggal terbungkus dalam karung pada Kamis 22 Agustus 2024 lalu, di Jalan Purnama Agung 7 Pontianak yang diduga dibunuh oleh ibu tirinya. Sebelumnya, Ahmad Nizam dilaporkan hilang.

Tampang Ibu tiri yang bunuh bocah 6 tahun di Pontianak (IST)

Baca juga: Bikin Nangis , 2 Kali Kepala Nizam Hantam Lantai Disepak Ibu Tiri, Dikasih Minum Pakai Tutup Botol

Dokter spesialis Forensik, dr. Natalia Widjaya Sp.FM yang dihadirkan langsung pada konferensi pers di Polda Kalbar mengungkapkan, penyebab kematian Ahmad Nizam akibat adanya cedera berat di bagian kepala hingga tulang tengkoraknya retak.

Akibat hal itu terjadilah pendarahan lalu terjadi pembengkakan pada otak yang membuatnya mengalami gagal nafas.

"Dari hasil pemeriksaan, saya simpulkan bahwa penyebab utama kematian adalah trauma tumpul pada kepala yang menyebabkan retaknya tulang ubun-ubun kiri. Sehingga terjadi pendarahan dan pembengkakan pada otak, mengakibatkan peningkatan tekanan pada rongga otak, yang menekan pusat pernafasan di batang otak. Kemudian menyebabkan gagal nafas," ungkap dr Natalia Widjaya Sp FM, saat konferensi pers di Polda Kalbar, Selasa 27 Agustus 2024.

Halaman
1234

Berita Terkini