TRIBUNPEKANBARU.COM - Ungkapan suara pilu UD , ayah dari AA siswi SMP di Palembang yang dibunuh dan dirupaksa.
UD menilai bahwa tiga pelaku yang hanya masuk rehabilitasi sebagai hal yang tidak adil . Menurut UD , meskipun tiga pelaku yang masih SMP , semestinya juga mendapat hukuman yang setimpal .
Karena perbuatan mereka yang sudah diluar batas normal .
Baca juga: Jeritan Ayah Siswi SMP yang Dibunuh dan Diperkosa di Palembang: Tak Terima dengan Hukuman Pelaku
Bahkan terbilang keji dan tidak sesuai dengan umur mereka .
Karena itu , UD berharap polisi memberikan hukuman yang setimpal pada tiga pelaku
Ya , UD ayah kandung AA (13 tahun) merasa tak terima 3 bocah yang ikut membunuh anaknya di kuburan cina Palembang tak dihukum penjara.
Meski masih berusia di bawah umur, namun UD menilai perbuatan ketiga bocah tersebut sudah di luar batas kewajaran sehingga pantas dihukum.
Adapun ketiga bocah berinisial MZ (13), NS (12), dan AS (12) akan dibawa ke panti rehabilitasi.
Hanya satu orang berinisial IS (16) tersangka utama yang akan menjalani masa penahanan.
"Dapat kabar kok anak tiga itu bisa lepas? (Tak ditahan). Darimana jalannya itu, saya pengen tau kita ini ada hukum," ungkap UD saat dijumpai di rumahnya, Jumat (6/9/2024).
UD menegaskan sama sekali tidak setuju kalau seandainya hanya tersangka IS yang ditahan sedangkan tiga tersangka lainnya tidak ditahan.
Menurutnya, meskipun tiga tersangka berusia masih dibawah umur namun berani melakukan hal yang tidak manusiawi itu.
Baca juga: Dari 4 Pelaku Pembunuh Siswi SMP di Palembang, hanya 1 yang Ditahan, Ayah Korban: Tolong Pak polisi
"Saya keberatan, sebagai bapaknya yang dapat musibah, saya pengen tau itu (proses hukumnya). Saya kurang senang. Seandainya (orangtua) yang lain kena juga (anaknya) seperti saya, bagaimana coba, bayangin. Darimana adilnya, kok satu aja yang ditahan, kan itu empat yang melakukan, "katanya.
UD sangat berharap pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang sama bagi keempat pelaku.
"Tolong pak polisi, tolong dong jangan kasih pulang, kasih aja hukuman setimpal. Saya minta tolong benar, saya pengen ada keadilan," katanya.