"Jadi awalnya pelaku N ini mengirim pesan singkat kepada korban dengan mengaku sebagai orang lain. Namun korban memblokir nomor tersebut, sehingga membuat pelaku ini sakit hati hingga timbul niat untuk melakukan pembunuhan," kata Surya, Rabu (26/2/2025) dilansir dari TribunPadang.com.
Selain itu, bahwa dugaan ancaman yang dikirim pelaku memang benar adanya.
"Korban sempat mengirimkan tangkapan layar ancaman tersebut kepada ibunya. Namun ibu korban menganggap hal tersebut adalah sebuah keisengan sehingga tidak terlalu menghiraukan," ungkap Surya.
Karena sakit hati, N bersama temannya yaitu pelaku B melakukan pembunuhan terhadap korban.
2. Dibunuh di Sekolah
Pelaku B mengaku bahwa N membunuh dan melecehkan korban di salah satu sekolah yang berada di daerah Malintang, Kecamatan Salimpaung.
"Berdasarkan pengakuan awalnya bahwa pelaku N ini melakukan pemerkosaan setelah membunuh korban, ia mengatakan bahwa melakukan tindakan itu sendiri saja, pelaku B tidak ikut," ucap Surya.
"Namun kita nantinya akan mencoba melakukan tes DNA untuk memastikan apakah sperma yang ada ini milik satu orang saja atau keduanya," lanjutnya.
3. Setubuhi Jasad Korban
Setelah membunuh korban, pelaku N menyetubuhi jasad CNS.
"Pelaku N menghabisi nyawa korban di sekolah itu, lalu melakukan pemerkosaan setelah korban meninggal dunia," ungkap Surya.
4. Dimasukkan dalam Karung
Setelah membunuh dan melecehkan korban, pelaku N kemudian menghubungi B agar membawakannya sesuatu untuk menutupi jasad CNS.
Pelaku B kemudian datang kembali dengan membawa sebuah karung.
"Kemudian mereka berdua memasukan korban ke dalam karung dan menaikkannya ke motor pelaku N," jelas Surya.