TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Puluhan unit handphone bahkan hingga modem WiFi, berhasil lolos masuk ke dalam sel di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Pekanbaru.
Ini didapati dari hasil razia gabungan yang digelar pasca viral video belasan narapidana dan tahanan asyik dugem dalam sel, Kamis (17/4/2025) malam tadi.
Bahkan, diduga para narapidana dan tahanan tersebut juga melakukan pesta miras hingga narkoba.
Dari informasi yang dirangkum, razia yang melibatkan 320 gabungan termasuk dari TNI dan Polri tersebut, menyasar sebanyak 93 kamar sel Rutan Pekanbaru.
Hasilnya pun cukup mencengangkan. Sejumlah barang yang harusnya tak boleh dibawa, didapati berhasil masuk ke dalam sel.
Data yang didapat, dari razia gabungan ini berhasil disita 64 unit handphone, 1 unit tablet, 7 unit modem WiFi, 3 unit jam tangan digital.
Kemudian 2 unit speaker portable, 7 unit pemanas air, 16 unit headset, 12 unit rokok elektrik, 107 buah charger, 5 buah pisau, 42 unit kipas angin,
Selanjutnya 1 unit rice cooker, 183 buah mancis, 27 buah colokan sambung, 34 buah botol kaca, 12 set kartu domino, 5 set batu domino, 3 buah pisau cukur, tali tambang 1 gulungan sepanjang 4 meter, 6 buah gunting, kabel serta 23 buah sendok dan garpu.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Rutan (Karutan) Pekanbaru, Nimrot Sihotang menjelaskan, razia gabungan ini melibatkan personel Polresta Pekanbaru, Brimob, serta sejumlah petugas dari Lapas dan Rutan se-Pekanbaru.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk respons cepat atas beredarnya video viral yang menimbulkan keresahan publik terkait keamanan dan ketertiban di dalam Rutan,” jelas Nimrot, Jumat (18/4/2025) pagi.
Dibeberkannya, fokus utama razia adalah menyisir setiap kamar dan blok hunian narapidana untuk mencari dan menyita barang-barang terlarang, seperti senjata tajam, alat komunikasi ilegal, serta narkotika.
Personel gabungan dengan perlengkapan lengkap menyisir satu per satu kamar warga binaan secara menyeluruh dan sistematis.
Petugas melakukan penggeledahan baik badan, maupun ruangan.
Kepala Kanwil Ditjenpas Riau, Maizar, mengungkap, kegiatan ini bukan hanya sebagai reaksi terhadap video viral, namun juga bagian dari program rutin yang ditingkatkan intensitasnya.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan terus dapat bekerjasama dengan kepolisian ke depannya untuk melakukan razia bersama, dan juga ini bentuk penguatan pengawasan dan evaluasi, sekaligus momentum pembenahan internal,” sebutnya.