TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Kondisi cuaca Kota Pekanbaru berada di masa peralihan. Cuaca panas bisa saja berganti mendadak hujan mengguyur.
Warga pun mesti waspada terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa muncul dengan kondisi seperti saat ini.
Hingga April 2025, jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru mencapai 351 kasus.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengimbau warga untuk waspadai ancaman DBD dengan melakukan upaya pencegahan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus (PSN 3M Plus).
Warga bisa menguras bak mandi secara rutin, menutup tempat penampungan air hingga mengubur barang bekas. Lalu menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti dengan mencegah adanya penampungan air yang jadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga Kota Pekanbaru agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman DBD," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com.
Dirinya mengaku sudah membuat surat edaran tentang Kewaspadaan DBD di Kota Pekanbaru. Ia menilai surat edaran ini untuk kewaspadaan dini serta respon cepat terhadap perkembangan kasus DBD di Kota Pekanbaru.
Baca juga: Menkopolkam Budi Gunawan Tegaskan Komitmen Nasional dalam Pengendalian Karhutla 2025 di Riau
Baca juga: Warga Pekanbaru Diimbau Tak Bakar Sampah Sembarangan, Antisipasi Kebakaran Lahan
Agung mengingatkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk melaksanakan Gerakan 1 Rumah/Gedung 1 Jumantik (G1R1J).
Gerakan ini melibatkan kader kesehatan atau karyawan institusi, peserta didik hingga masyarakat.
"Mereka bisa memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing," ungkapnya.
Selain itu, dinas kesehatan harus mendorong sosialisasi tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah maupun di lingkungan sekitar. Lalu soal pelaksanaan PSN 3M Plus (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara rutin dan terus-menerus, untuk memutus rantai penularan DBD.
"Kami juga mengimbau warga agar segera membawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya, apabila terdapat gejala DBD," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)