"Kami memberi waktu 7 x 24 jam. Jika dalam seminggu ke depan tidak ada respons serius, kami akan menduduki kantor Gubernur. Kami akan bertahan di sini. Ini bukan ancaman, ini janji perjuangan," tambahnya dengan lantang.
Baca juga: 50 Ribu dari 81 Ribu HaJadi Kebun Sawit, Modus Penguasaan Lahan TNTN Hasil Penelusuran Satgas PKH
Aksi ini disebut sebagai bentuk kekecewaan dan kekhawatiran masyarakat atas rencana relokasi yang dianggap akan menghancurkan sumber penghidupan ribuan keluarga.
Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) menilai bahwa pemerintah kurang memberikan solusi konkret dan dialog terbuka kepada warga terdampak.
Pantauan di lapangan hingga saat ini jumlah massa terus bertambah.
Beberapa kelompok datang bergelombang dari arah Pelalawan, Kampar, dan bahkan dari wilayah Rumbai.
Baca juga: Beri Waktu 3 Bulan Masyarakat Relokasi Mandiri, Satgas PKH Sambangi Kawasan TNTN di Pelalawan
Aparat kepolisian terus berjaga untuk memastikan aksi tetap kondusif, meski kericuhan kecil sempat terjadi akibat saling dorong antara massa dan petugas.
Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas masih lumpuh total di sekitar lokasi aksi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari Jalan Sudirman dan menggunakan jalur alternatif seperti Jalan Arifin Achmad dan Jalan Tuanku Tambusai agar tidak terjebak dalam kemacetan panjang.
(TribunPekanbaru.com/Syaiful Misgiono)