Kisah Napi Rutan Pekanbaru Menyeduh Mimpi Lewat Racikan Kopi di Balik Jeruji

Penulis: Rizky Armanda
Editor: FebriHendra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOPI - Narapidana Rutan Pekanbaru saat memasukkan biji kopi ke mesin pemanggang. Kopi ini menjadi salah satu produk andalan yang dikelola langsung oleh narapidana.

"Kami berempat semua warga binaan. Kalau saya pribadi mudah-mudahan nanti kalau saya bebas, kalau ada rezeki saya, saya buka produksi kopi di rumah, buat usaha sendiri,” jelas Hendri.

Hendri menegaskan, keinginannya meraih kemandirian takkan pernah mati. Karena, ia ingin nanti saat bebas dari penjara, bisa menjalani hidup yang lebih baik di tengah masyarakat.

Sementara itu, R Adhi Negoro, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Pekanbaru menuturkan, pelatihan kopi ini menjadi satu dari sekian banyak pelatihan lainnya yang ada.

Di antaranya, pelatihan menjahit, budidaya ikan dan perkebunan sayuran, pelatihan bengkel las, mobil dan pengecetan, pelatihan membuat kerajinan minicraft, pelatihan bakery, laundry, doorsmeer hingga pelatihan membuat kasur busa.

“Kita memberikan pelatihan, supaya nanti mereka keluar dari sini (Rutan, red) bisa mandiri, punya keterampilan. Harapannya tentu mereka tidak mengulangi lagi berbuat kejahatan,” ungkap Adhi.

Adhi bilang, dalam pelatihan ini, para warga binaan juga diajarkan bagaimana meningkatkan kualitas hasil keterampilan atau produk mereka. Dalam artian, tidak hanya bicara tentang kuantitas.

“Jadi nanti kalau hasil keterampilannya atau produknya bagus, berkualitas, bisa punya daya saing,” beber Adhi.

Plh Kepala Rutan Pekanbaru, Nimrot Sihotang memaparkan, pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada para warga binaannya untuk bisa berkarya.

“Kita terus mendorong mereka untuk bisa berlatih dan berkarya. Kita berikan pembinaan secara kontiniu. Kita ingin hilangkan persepsi di masyarakat yang selama ini bilang kalau warga binaan itu penjahat, tidak punya skill. Kita ingin buktikan bahwa itu tidak sepenuhnya benar. Karena mereka juga berhak berubah jadi lebih baik,” urai Nimrot.

Nimrot berujar, kegiatan pelatihan di Rutan Pekanbaru akan terus dikembangkan. Sehingga nantinya, kegiatan pelatihan makin beragam dan bisa menjangkau lebih banyak warga binaan.

Nimrot memaparkan, pihaknya juga berupaya untuk menyiapkan modal bagi narapidana. Seperti misalnya usaha doorsmeer yang dibuka di halaman Kantor Rutan Pekanbaru, modalnya berasal dari koperasi pegawai.

“Jadi nanti ada premi untuk narapidananya, ada PNBP karena menggunakan fasilitas negara ya. Kemudian ada untuk koperasi. Ini sesuai arahan Pak Menteri, supaya memberdayakan UMKM, yang juga melibatkan warga binaan,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Riau, Maizar, menyampaikan apresiasi atas kinerja Plh Kepala Rutan Pekanbaru dalam hal kegiatan pelatihan dan pembinaan yang telah dilaksanakan.

Karena menurutnya, baru 2 bulan menjabat, Nimrot Sihotang telah mampu membuat banyak terobosan dan inovasi positif, khususnya untuk warga binaan di Rutan Pekanbaru.

“Diharapkan dengan adanya kreatifitas ini, setelah kita berikan bekal hidup, nanti setelah bebas mereka bisa mandiri, bisa mereka kembangkan lagi,” sebut Maizar. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Berita Terkini