Berita Viral

3 Hal Ganjil yang Dilakukan Arya Daru jelang Kematian, Penjaga Kos Ungkap Perilaku Tak Biasa Korban

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Kolase Foto: Potret diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu), mendiang Arya Daru Pangayunan (kiri), dan lakban kuning (kanan), satu dari sejumlah barang bukti yang ditampilkan menjelang konferensi pers kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan di ruang konferensi pers di Aula Satya Harprabu Gedung Ditreskrimum PMJ, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kematian Arya Daru Pangayunan , diplomat Kemenlu RI masih membuat penasaran publik.

Arya Daru ditemukan tewas, pada Selasa, 8 Juli 2025, di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan: wajah dan kepala tertutup plastik serta dililit lakban kuning, terbaring di atas kasur2

Dan kematian Arya Daru inilah yang kemudian banyak menimbulkan spekulasi publik. Karena kondisi jsadanya yang tak biasanya.

Baca juga: Vonis Mati In Dragon, Terbukti Membunuh dan Menyetubuhi Nia, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Terkiat dnegan kematian Diplomat Muda tersebut, beberapa pihak mengungkapkan fakta jika ada kebiasaan yang baru dilakukan Arya Daru.

itu dilakukannya jelang kematiannya. Ada hal yang seakan ingin disembunyikan oleh Arya Daru. Aapa saja yang membuat publik bertanya. Berikut ini pengakuan orang dekat

Jelang kematiannya, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan melakukan bersih-bersih. Banyak benda dan barang yang ia buang sebelum ditemukan tak bernyawa terlilit lakban kuning.

Daru bahkan membuang barang tersebut di tempat-tempat tak biasa.

Ada sejumlah tindakan yang dilakukan Arya Daru Pangayunan beberapa jam sebelum tewas.

Ia ditemukan tewas dengan lilitan lakban kuning pada bagian kepala.

Jasadnya terbaring di atas tempat tidur kamar 105 Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025).

Beberapa jam sebelumnya, Daru sempat menghilangkan barang-barang miliknya.

Baca juga: PENGAKUAN Remaja 18 Tahun di Bengkulu Mengapa Ia Bunuh Ibunya, Tetangga Sempat Lakukan Ini

Dimana Handphone Arya Daru

Selama beberapa tahun terakhir Daru memakai Samsung S22 Ultra warna hitam.

HP itu juga yang dipakai Daru untuk berkomunikasi dengan siapapun.

Termasuk istrinya, Meta Ayu Puspitantri.

Ketika di Grand Indonesia, Daru video call Pita untuk meminta pendapat tentang baju yang akan ia beli.

Terakhir mereka komunikasi sekitar pukul 2017.

"Telepon saya dulu 00.30, 'saya khawatir banget nih jam 9 saya masih kontak sama suami saya, tapi habis kok hilang kontak, suruh cek dong udah pulang apa belum. Saya khawatir'," kata Siswanto penjaga kos menirukan ucapan Pita.

Pukul 21.18 WIB ternyata Daru salah kirim chat WhatsApp, entah untuk siapa dan salah dikirim pada siapa.

Tapi sejak saat itu, handphone Daru tidak bisa dihubungi.

Penasihat Ahli Kapolri Komjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengatakan bahwa handphone itu hilang karena memang sengaja dibuang.

"Penyidik tiba-tiba mengatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya. Itu dari kacamata penyidik yah untuk menghilangkan jejak-jejak dia itu," katanya.

Aryanto menegaskan bahwa hilangnya handphone Daru berkaitan dengan dugaan orang ketiga atau wanita idaman lain (WIL).

"Tapi kalau saya berpendapat karena temuan itu sangat sensiritif menyangkut pada pribadi orang itu, tentang WIL lah katanya gitu. Itu yang dia tidak mau diekspose di situ karena kalau diekspose di situ kan memalukan di sana dan lebih panjang lagi," kata Aryanto Sutadi.

Sengaja tinggalkan Ransel dan Tas Belanja

Setelah dari Grand Indonesia Jalan M. H. Thamrin bersama Vara dan Dion, Daru pergi ke rooftop Gedung Kemenlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Ia naik ke lantai 12 dan berada di rooftop selama 1 jam 26 menit.

Setelahnya, Daru meninggal tas ransel dan tas belanjaan.

Isinya mulai dari kacamata, laptop, pakaian dalam, alat kontrasepsi, baju-baju yang baru dibeli.

Tas itu kan ditemukan di rooftop, kalau berdasarkan keterangan dari tim penyelidik itu (tas ditemukan) satu hari setelah tanggal 8, setelah ditemukan korban. Jadi ditemukan lah tas itu di lantai 12 di samping tangga darurat," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak

Dari hasil pengecekan penyelidikan, Reonald mengungkap tas milik Arya itu berisi sejumlah barang. Mulai dari laptop hingga beberapa pakaian yang ia beli sebelumnya.

"laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, terus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli, terus beberapa nota, terus beberapa alat-alat kantor lah. Ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, tanggal saya lupa, tapi di catatan bulan Juni 2025. (Soal riwayat sakit) enggak bisa saya kasih tahu ya, karena itu masuk ke privasi," kata Reonald.

Apa Isi Plastik Hitam yang Dibuang

Penjaga kos Gondia International Guesthouse, Siswanto mengungkap bahwa Daru membuah satu plastik hitam.

Ia menerangkan Arya Daru Pangayunan tiba di kosan pukul 23.23 WIB. Lalu satu menit kemudian kembali keluar membawa satu plastik hitam.

"Kita lhat CCTV pas dibuka, 'Lah ini kok buang sampah malam-malam, pas gerimis pula'," kata Sis.

Daru membuang plastik itu ke tempat sampah pinggir jalan, depan area kosan.

"Depan sana, balik tembok sini," katanya.

Siswanto mengungkap bahwa tindakan tersebut baru kali pertama dilakukan Arya Daru Pangayunan.

"Gak pernah, soalnya kan ada bak sendiri depan pintu (kamar). Setiap hari saya yang buang, tiap pagi. Tapi malam itu buang sendiri," katanya.

Plastik yang dibuang Daru memang tampak begitu besar.

Baca juga: 2 Kali Ketok Pintu Kamar Arya Daru Pangayunan, Siswanto Sudah Rasakan Ada yang Janggal, Tapi . .

Tapi Siswanto mengatakan, sebanyak apapun biasanya tetap dibuang di tempat sampah depan kamar.

"Gak tahu saya juga, yang jelas walaupun banyak tetap di situ. Tiap hari (dibersihkan), orang syaa bagian kebersihan di sini," kata Siswanto.

Penyebab Kematian Arya Daru

Menurut hasil autopsi dari dokter forensik RSUPN Cipto Mangunkusumo:

Penyebab utama: Gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas.

Kesimpulan medis: Arya meninggal karena mati lemas, bukan karena kekerasan dari pihak lain3.

Kronologi Sehari Sebelum Ditemukan Tewas
Senin, 7 Juli 2025

Pagi: Arya berangkat kerja ke Gedung Kemlu.

Sore: Ia pergi ke mal Grand Indonesia bersama dua orang.

Malam: Arya naik ke rooftop Gedung Kemlu dan terekam mondar-mandir selama 1 jam 26 menit, mencoba memanjat pagar dua kali.

Pukul 23.23 WIB: Arya kembali ke indekosnya5.

Indikasi Psikologis
Arya diketahui pernah berkonsultasi dengan layanan kesehatan mental sejak 2013, menunjukkan adanya pergulatan emosional dan keinginan mengakhiri hidup.

Ia juga sempat panik karena salah kirim pesan sebelum naik ke rooftop.

Kesimpulan Polisi
Tidak ditemukan tanda-tanda keterlibatan orang lain.

CCTV dan bukti digital mendukung bahwa kematian Arya adalah bunuh diri, bukan pembunuhan. (*)

Sumber : Tribun BogorĀ 

Berita Terkini