TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Bupati Siak Afni Z mengungkapkan kondisi keuangan daerah yang sedang menghadapi tumpukan utang banyak.
Berdasarkan data Badan Keuangan Daerah (BKD) Siak, total utang tercatat sebesar lebih dari Rp 327 miliar per tutup buku tahun 2024.
“Utang tetaplah utang. Bila tercatat di BKD, maka insyaAllah pasti kita bayar secara bertahap. Utang kami bukan hanya pada pihak ketiga, tapi juga pada pegawai sendiri. Luar biasa tumpukan utangnya,” ujar Afni, Selasa (5/8/2025).
Afni menegaskan, sebagian besar utang tersebut terjadi jauh sebelum dirinya dilantik pada 4 Juni 2025. Bahkan, ia mengaku menemukan tagihan lama yang berasal dari tahun 2020 di meja kerjanya. Kondisi ini, menurutnya, menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.
“Sekadar mengingatkan, kami dilantik tanggal 4 Juni 2025, bahkan tagihan utang tahun 2020 ada yang naik ke meja kerja saya,” jelasnya.
Ia menyebut, pemerintahannya kini harus melakukan penyesuaian keuangan secara cepat agar tidak mengorbankan program pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Siak itu khawatir, jika penyesuaian tidak segera dilakukan, maka ke depan pemerintah daerah nyaris tak bisa bergerak dalam pembangunan.
“Apalagi ironinya, ada yang dengan tega berharap Siak terus dalam kondisi terlilit utang. Kami tak akan menyerah dan yakin dengan kebersamaan, masa sulit ini bisa dilalui,” tegasnya.
Selain membayar utang kepada pihak ketiga, Pemkab Siak juga menanggung tunggakan kepada pegawai sendiri. Afni mengatakan pembayaran akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan daerah, dengan prioritas pada hak-hak yang paling mendesak.
Untuk menata ulang keuangan daerah agar lebih adil dan sehat, Pemkab Siak akan menggelar konferensi pers pada Kamis (7/8/2025) mendatang. Dalam kesempatan itu, Afni berjanji akan memaparkan langkah-langkah konkret demi mewujudkan visi Siak Hebat Bermartabat. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)