Info Bisnis Sawit Riau

Harga CPO dan Kernel Lokal Perusahaan Sawit di Riau Fluktuatif, Tertinggi Rp14.570 per Kg

Penulis: Alex
Editor: Sesri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TBS Kelapa Sawit Riau

TRIBUN PEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga Crude Palm Oil (CPO) dan kernel lokal sebagai komponen utama penentu harga tandan buah segar (TBS) sawit mitra plasma di Provinsi Riau mengalami fluktuasi antarperusahaan dalam penetapan periode 6 hingga 12 Agustus 2025. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dr Defris Hatmaja, SP MSi sejumlah perusahaan mencatat harga CPO dan kernel yang berbeda-beda, mencerminkan dinamika pasar dan strategi pembelian masing-masing pabrik.

Harga CPO lokal tertinggi pada pekan ini tercatat di PT Surya Agroklasika, yang mencapai Rp 14.570,73 per kilogram, naik Rp 21,73 dibanding minggu sebelumnya. 

Perusahaan lain yang juga mencatat kenaikan harga CPO adalah PT Kimia Tirta Utama, dari Rp 14.492,00 menjadi Rp 14.744,00, naik cukup signifikan sebesar Rp 252,00. Disusul oleh PT Inti Indosawit Subur PMKS Buatan Satu, dengan kenaikan Rp 41,00 menjadi Rp 14.300,00 per kilogram.

Namun, tidak semua perusahaan mencatatkan kenaikan. PT Graha Pematang Hijau mengalami penurunan tipis dari Rp 14.568,00 menjadi Rp 14.540,00, turun Rp 28,00.

PT Adei Plantation and Industry juga mengalami penurunan sebesar Rp 72,00 menjadi Rp 14.520,00, dan PT Runggas Agri Utama PMKS Peranap (PPN) turun Rp 75,00 menjadi Rp 14.250,00. 

Baca juga: Harga TBS Sawit Riau Umur 10-20 Tahun Naik, Cek Harga Terbarunya Periode 6-12 Agustus 2025

Baca juga: Harga TBS Sawit Mitra Plasma Riau Umur 9 Tahun Naik Rp 45,17 per Kg, Tertinggi Pekan Ini

Bahkan, ada perusahaan seperti PT Sari Lembah Subur yang tidak mencatatkan harga penjualan CPO minggu ini, meskipun minggu lalu sempat melaporkan Rp 14.492,00.

Sementara itu, untuk harga kernel lokal, situasi juga cukup bervariasi. Harga kernel tertinggi dicatat oleh PT Musim Mas Pangkalan Lesung Palm Oil yang stabil di Rp 13.800,00 per kilogram, diikuti oleh PT Inti Indosawit Subur PMKS Buatan Dua (PBD) yang minggu ini mencatat harga Rp 12.900,00, setelah sebelumnya tidak ada transaksi.

PT Adimulia Agrolestari juga mencatatkan kenaikan harga kernel sebesar Rp 600,00 menjadi Rp 13.000,00 dari minggu lalu Rp 12.400,00.

Kenaikan juga dialami oleh PT Adei Plantation and Industry, dari Rp 12.300,00 menjadi Rp 12.750,00, serta PT Graha Pematang Hijau dari Rp 12.275,00 menjadi Rp 12.785,00.

Keduanya menunjukkan tren positif dalam harga kernel lokal yang bisa berdampak langsung pada kenaikan harga TBS petani.

Namun, sejumlah perusahaan tidak mencatatkan harga kernel minggu ini, termasuk PT Mitra Unggul Pusaka, PT Eka Dura Indonesia, dan PT Musim Mas Batang Kulim Palm Oil Mill, yang minggu lalu masing-masing mencatat harga kernel Rp 11.598,00, Rp 12.450,00, dan Rp 11.750,00.

Tidak tercatatnya pembelian kernel dari perusahaan-perusahaan ini juga berdampak pada penghitungan rerata harga kernel lokal oleh tim penetapan.

Menurut Dr. Defris Hatmaja, fluktuasi harga antarperusahaan merupakan hal yang wajar dalam mekanisme pasar.

“Yang penting adalah proses penetapan harga tetap mengacu pada data riil penjualan dan dilakukan secara transparan serta adil. Komitmen kami adalah menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban petani plasma dengan perusahaan,” ujarnya.

Penetapan harga ini tidak hanya menjadi referensi utama bagi petani dan koperasi dalam transaksi penjualan TBS, tetapi juga mencerminkan kondisi pasar CPO dan kernel di Riau yang terus bergerak dinamis. Ke depan, stabilitas harga ini diharapkan terus terjaga agar pendapatan petani sawit plasma semakin meningkat.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Berita Terkini