TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-Hee, akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di hadapan publik.
Ia menjalani pemeriksaan oleh jaksa khusus, terkait serangkaian tuduhan suap dan korupsi yang melibatkan dirinya serta suaminya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Momen ini menandai titik balik penting dalam krisis politik yang telah lama membayangi keluarga mereka.
Pada Rabu, 6 Agustus 2025, Kim Keon-Hee hadir di kantor kejaksaan dengan mengenakan pakaian gelap dan dikawal ketat oleh aparat serta kamera media.
Ini menjadi langkah langka, mengingat ini adalah pertama kalinya seorang mantan Ibu Negara Korea Selatan menjalani pemeriksaan publik secara langsung.
Saat memasuki ruang pemeriksaan, Kim menyampaikan permohonan maaf sederhana namun menyentuh:
“Saya sungguh minta maaf karena seseorang seperti saya telah menimbulkan kekhawatiran bagi seluruh rakyat, meski saya hanyalah orang biasa,” ujar Kim.
Pernyataan ini disampaikan tanpa menjawab pertanyaan lain dari wartawan yang telah menunggu di lokasi.
Diperiksa atas Tuduhan Manipulasi Saham hingga Suap Barang Mewah
Pemeriksaan Kim Keon-Hee berlangsung selama hampir tujuh jam, menandakan adanya proses pengusutan mendalam terhadap berbagai tuduhan serius yang diarahkan kepadanya.
Beberapa di antaranya mencakup dugaan manipulasi saham; penerimaan suap dalam bentuk barang mewah seperti tas Chanel dan Dior; intervensi politik melalui jaringan relasi dengan pengusaha dan tokoh agama; serta keterlibatannya disebut-sebut memberi pengaruh terhadap beberapa kebijakan kontroversial selama masa kepresidenan Yoon Suk Yeol.
Krisis Politik yang Terus Bergulir
Suaminya, Yoon Suk Yeol, saat ini telah dimakzulkan dan sedang menjalani hukuman penjara.
Ia tersandung kasus keputusan darurat militer kontroversial pada Desember 2024.
Yoon diketahui masih menolak bekerja sama dengan penyidik, dan menyebut proses hukum terhadap dirinya dan istrinya sebagai: