“Selama ini beliau tidak pernah minta cabut izin, tapi setelah perlakuan kasar itu, wajar kalau kesabaran habis. Itu manusiawi,” ujar Anton.
Konflik antara masyarakat Tumang dan PT SSL memang telah memakan banyak korban. Sedikitnya dua penghulu desa pernah dipenjara akibat sengketa lahan, dan belasan warga menjadi tersangka. Upaya mediasi berulang kali dilakukan, namun hingga kini belum membuahkan solusi permanen. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)