Karhutla di Riau

Karhutla di Dusun Sri Mersing, Warga Padamkan Api, Instansi Teknis Absen

Api yang tiba-tiba muncul di kebun sawit merambat cepat, melahap sekitar dua hektar lahan milik masyarakat.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
FOTO/DOK
Api berkobar di lahan sawit warga dusun Sri Mersing, kecamatan Bungaraya, kabupaten Siak, Kamis (28/8/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK – Kepulan asap pekat mengejutkan warga Dusun Sri Mersing, Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, kabupaten Siak, Kamis (28/8/2025) siang.

Api yang tiba-tiba muncul di kebun sawit merambat cepat, melahap sekitar dua hektar lahan milik masyarakat.

Kobaran mulai terlihat sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam waktu singkat, warga bersama perangkat kampung, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparatur kecamatan turun ke lokasi. 

“Api cepat membesar karena angin cukup kencang. Untung warga sigap,” kata Camat Bungaraya, Wasito.

Dengan enam unit mini striker, mesin robin, dan sumber air yang tak jauh dari lokasi, tim gabungan berusaha menjinakkan api. Sejumlah perusahaan terdekat juga ikut mengerahkan personel serta peralatan. 

“Kalau tidak cepat, bisa menjalar ke kebun lainnya,” ujar Wasito.

Suasana pemadaman berlangsung tegang. Bara api yang sesekali membesar membuat warga harus bekerja ekstra. Hingga sore, kobaran berhasil dipadamkan, namun tim masih melakukan pendinginan untuk mencegah api kembali hidup.

Warga pun berjaga malam di area terbakar. 

Baca juga: Karhutla di Lubuk Gaung Dumai Meluas, Sudah Mencapai 6 Hektare

Baca juga: Polisi Selidiki Karhutla di Desa Kesuma Pelalawan, Lokasi Dipasang Plang Penyelidikan, 

“Kalau angin berubah arah, api bisa muncul lagi. Jadi kami tidak bisa lengah,” kata salah seorang anggota MPA di lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran belum diketahui.

Aparat masih menyelidiki kemungkinan pemicu api, apakah faktor alam atau ulah manusia. Namun satu hal yang pasti, musim kemarau membuat lahan di kawasan ini rawan terbakar.

Namun demikian, di lapanhan tidak tampak keberadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak maupun regu Manggala Agni. Padahal kedua instansi ini memiliki mandat utama dalam penanganan Karhutla.

Kepala Manggala Agni Daops Siak, Ihsan Abdillah, ketika dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui insiden tersebut. 

“Kami memang sedang ditugaskan membantu pemadaman di Sumatra Barat. Mungkin instansi lain sudah melakukan pemadaman di lokasi,” katanya.

Ketiadaan dua instansi teknis itu menuai tanda tanya. Mengapa penanganan kebakaran  dibebankan pada warga dan perangkat desa?

Apakah koordinasi antarinstansi masih lemah, ataukah sumber daya benar-benar terbatas? Pertanyaan-pertanyaan ini penting dijawab agar warga tidak selalu dibiarkan sendirian menghadapi si jago merah. 

(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved