Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Antusias Bank Jatah dengan Keberhasilan Bioavtur: Siap Berkolaborasi Demi Hilirisasi Energi

Untuk menambah jumlah nasabah, Bank Jatah tahun ini meluncurkan program affiliate. Skema ini menawarkan komisi tambahan

|
tribunpekanbaru/firmaulisihaloho
BANK JATAH: Habibi, Direktur Utama Bank Jatah sedang memindahkan jerigen berisikan minyak jelantah yang dikumpulkan dari rumah-rumah warga. 

Saat ditanyakan rencana kapasitas pengolahan minyak jelantah, Ravi mengatakan saat ini pihaknya masih persiapan tahap uji coba dengan volumetrik 168 KL/hari.

"Untuk sustainability akan di update pasca evaluasi ujicoba. Kami juga sedang tahap persiapan sertifikasi produk SAF," sambung dia.

Sebagai informasi, proses pencampuran ini berangkat dari fakta bahwa minyak jelantah masih mengandung fraksi kero-solar, bagian dari minyak yang mirip dengan bahan dasar kerosin pada bahan bakar pesawat dan solar pada diesel. 

Namun, minyak jelantah juga mengandung oxygenate, free fatty acid, serta sisa-sisa pengotor lainnya. Untuk itu, minyak jelantah perlu disaring dan diolah di reaktor hydrocracker sebelum menjadi bioavtur.

Grafis Pertamina RU II Dumai
Grafis Pertamina RU II Dumai yang memproduksi BBM yang ramah lingkungan, baik untuk transportasi di darat, laut dan udara.

Antusiasme Bank Jatah

Pemerintah telah menargetkan seluruh penerbangan nasional wajib menggunakan campuran minyak jelantah sebesar 1 persen pada avtur mulai tahun 2027. Angka itu diharapkan terus meningkat hingga mencapai 30 persen pada tahun 2060.

“Saya sangat mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo dalam hal hilirisasi energi. Dan Bank Jatah Pekanbaru siap berkolaborasi menjadi pemasok minyak jelantah untuk campuran avtur di Kilang Dumai,” tegas Direktur Utama Bank Jatah, Habibi.

Disinggung soal harga jual dari Bank Jatah, ia berharap nilainya tidak lebih rendah dari harga yang selama ini ditetapkan oleh pihak eksportir. “Kalau pun tidak bisa lebih tinggi, setidaknya bisa setara,” katanya.

Harapan itu bukan tanpa alasan. Sebab, para nasabah Bank Jatah mayoritas adalah kalangan rumah tangga bukan pengepul besar yang menjadi pemasok bagi eksportir. 

Bagi mereka, kata Haibibi, minyak jelantah yang dikumpulkan setiap hari lalu dijual bukan sekadar tambahan penghasilan tetapi upaya sederhana untuk berkontribusi pada lingkungan sekaligus menopang ekonomi keluarga.

“Kalau eksportir harus mengumpulkan minyak jelantah dari rumah ke rumah setiap hari, tentu mereka tidak akan mau karena jumlahnya sedikit. Sementara konsep kami di Bank Jatah berbeda karena berorientasi pada pemberdayaan. Dimana, warga bisa menabung dari hasil penjualan minyak jelantah meski hanya seberat 100 gram," papar dia.

Untuk menambah jumlah nasabah, Bank Jatah tahun ini meluncurkan program affiliate. Skema ini menawarkan komisi tambahan bagi setiap nasabah yang berhasil merekrut satu anggota baru. Menariknya sistem ini berlapis insentif, artinya komisi tetap diberikan ketika nasabah baru tersebut berhasil mengajak anggota lain bergabung.

Tak hanya itu, Bank Jatah juga memberikan reward di akhir tahun bagi nasabah dengan kinerja terbaik. Hadiah yang dipersiapkan mulai dari sepeda motor, telepon genggam, hingga beragam hadiah menarik lainnya.

Sementara bagi warga ingin menjadi unit bisnis, sebutan bagi individu atau badan yang berperan sebagai penampung minyak jelantah di lingkungannya, Bank Jatah juga membuka peluang kerja sama.

“Cukup dengan membayar Rp100 ribu, kami akan menyediakan perlengkapan operasional seperti spanduk, jerigen, timbangan, dan kebutuhan pendukung lainnya,” singkatnya.

Bank Jatah atau minyak jelantah di Umban Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu (2/8/2023).
Bank Jatah atau minyak jelantah di Umban Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu (2/8/2023). (Istimewa)
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved