“Itu baru dari satu bulan. Bayangkan kalau dikalikan setahun. Apakah semuanya sudah dikelola dengan baik, atau dibuang begitu saja? Jika iya, ini bisa menjadi bom waktu yang memperparah kondisi lingkungan kita," ujar dia.
Melalui ekosistem Bank Jatah yang kini sudah terbentuk, ia berharap Pertamina melirik dan ikut dalam pengembangannya. Terlebih, para ibu rumah tangga yang menjadi motor penggerak menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini.
Apalagi kolaborasi dengan Pertamina bukanlah hal baru bagi Bank Jatah. Sejak 2023 hingga 2024, Bank Jatah menjadi mitra binaan Pertamina Hulu Rokan (PHR). Beragam program pemberdayaan pun telah dijalankan. Mulai dari pelatihan pengelolaan limbah hingga dukungan fasilitas untuk memperkuat operasional di lapangan.
“Sekarang, Bank Jatah siap naik kelas sebagai penyuplai minyak jelantah bagi Pertamina. Langkah ini juga menjadi bukti bahwa kita mampu berdikari bersama masyarakat tanpa bergantung dengan luar negeri,” tuntas Habibi.
			 
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.