Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Projo Akan Gelar Kongres, Jokowi Jawab Soal Menjadi Partai Politik

Dia menambahkan, meski ada wacana dari relawan lain untuk mengawal dua periode, hal itu belum dibahas dalam pertemuan di Solo.

TribunSolo.com))
DIPERLIHATKAN IJAZAH JOKOWI - Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damani saat ditemui di depan kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025). Sejumlah elit relawan Pro-Jokowi atau Projo diketahui menemui Presiden ke-7 RI Jokowi. Mereka mengaku diperlihatkan ijazah asli dari Jokowi yang sempat menjadi polemik. 

Jawab: Kalau itu belum ada, belum kita bicarakan.

Tanya: Oh belum ya?

Jawab: Jadi kawal Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai, tahun 2029. Nanti selanjutnya, oke. Memang di relawan lain Pak Jokowi ada yang mengatakan misalnya kita kawal sampai 2 periode, tetapi diskusi kemarin belum ada itu. Sampai 2029 kawal dulu ini.

Tanya: Arahan pak Jokowi supaya Projo ini bukan lagi hanya menjadi ormas, tetapi lebih tinggi lagi, misalkan jadi partai?

Jawab: Keinginan Projo menjadi partai ini sebetulnya adalah keinginan sebagian besar teman-teman di Projo, baik di cabang, di provinsi, maupun di pusat. Keinginan ini sudah lama kami sampaikan ke Pak Jokowi. "Pak, ini teman-teman pengen Projo ini kita formalkan jadi partai, Pak. Agar Bapak pimpin partai ini. Selama ini kita bermain di Pilpres, kita sekarang juga bisa bertarung memperebutkan suara di Pileg, di parlemen." Kami sampaikan seperti itu.

Tanya: Lalu?

Jawab: Persis seperti apa yang sudah berulang-ulang beliau sampaikan. Bahwa, "Kalau memang harus saya berpartai," kata dia, "saya tidak mau partai yang saya ada, saya bangun itu seperti partai-partai yang konvensional. Saya mau itu harus menjadi partai super terbuka." Itulah yang banyak kemudian di media. Maksudnya adalah benar-benar baik dari sisi transparansi, kemudian juga pengurusnya dipilih, ketua umumnya dipilih oleh semua anggota partai. Kemudian juga, misalnya, memungkinkan kantor-kantor itu dibuat secara online karena diskusinya memang untuk menghemat operasional partai.

Karena kalau seperti partai-partai konvensional, maka akan terjebak kembali dengan hal yang sama terus-terus: biaya operasional partai yang sangat besar, kemudian untuk menutupi biaya operasional ini akan terjebak di dalam kemungkinan mencari anggaran-anggaran dari APBN dan seterusnya. Itu yang Pak Jokowi tidak mau. Itulah diskusi kami waktu itu, makanya muncul pembicaraan partai super terbuka itu.

Beliau bilang, "Nah, ya bahkan coba nanti kita lihat momentum yang pas, apakah ini bisa kita deklarasikan."

Nah, kemudian kemarin kami waktu ke Solo, kami juga, Pak Jokowi ada berbicara sedikit tentang partai. Misalnya beliau sampaikan, banyak orang hebat, politisi-politisi yang mengaku hebat, yang terus menyerang saya dengan analisa-analisa yang seolah-olah luar biasa. Saya dikata-katakan ini itu, padahal realitasnya, kata beliau, bahwa saya ini yang dipilih rakyat, rakyat Indonesia yang pilih saya, bukan saya yang menunjukkan saya ini seolah-olah orang hebat. Bukan.

Rakyat yang memberikan kepercayaan kepada saya dan politisi-politisi itu tidak mau secara jujur melihat sejarah itu. Kata beliau, apa masih relevan saya mendirikan partai politik atau gabung di partai politik secara formal, karena kepercayaan rakyat, kepercayaan yang diberikan rakyat kepada saya itu sudah luar biasa.

Jadi justru itu menjadi, mungkin pergulatan di beliau, apakah masih relevan, 'gak sih, gue buat partai?' kira-kira gitu. Itu yang membuat beliau sampai sekarang tidak mendeklarasikan diri untuk menjadi kader partai tertentu, kira-kira gitu ya? Itu kata beliau, jelas.

Tanya: Kalau begitu, apakah Pak Jokowi juga mendorong Projo gabung aja lah ke PSI, ada gak dorongan ke sana?

Jawab: Jadi, di media juga Pak Jokowi sudah beberapa kali menyampaikan, "Saya tidak ada mengajak, mendorong-dorong orang." Konteksnya waktu itu misalnya kader-kader Nasdem, tapi statement itu keluar, termasuk kepada Projo. Termasuk kepada Projo, Pak Jokowi secara langsung, secara pribadi, baik ke ketua umum pribadi, ke kami waktu di rumah, nggak ada. Tapi jujur kami akui, memang kader-kader kita, kader-kader Projo di bawah, oleh teman-teman PSI, banyak yang diajak gabung.

Tanya: Banyak yang diajak gabung, menjadi pengurus?

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved