Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob

Sempat Diisukan Meninggal dalam Demo Pejompongan, Kakak Beberkan Kondisi Umar Sebenarnya

Peristiwa tragis terjadi dalam aksi unjuk rasa buruh di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

|
Editor: Ariestia
Foto/Ist via Wartakotalife.com
VIRAL - Mohammad Umar Amarudin,driver ojol yang dilindas mobil Rantis di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat Kamis (28/8/2025) malam, sekira 20.30 WIB. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Peristiwa tragis terjadi dalam aksi unjuk rasa buruh di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam, sekitar pukul 20.30 WIB.

Kericuhan antara massa demonstran dengan aparat kepolisian menyebabkan dua pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban.

Satu di antaranya tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.

Saat itu, ribuan massa aksi dipukul mundur oleh aparat Brimob yang berseragam lengkap.

Selain menggunakan gas air mata dan water canon, aparat juga menerjunkan mobil rantis berlapis baja untuk membubarkan kerumunan.

Kepanikan melanda. Baik para demonstran maupun warga sekitar tampak berlarian.

Di tengah situasi itu, dua pengemudi ojol terlihat terjebak di antara massa yang berlarian.

Salah satu dari mereka, Affan Kurniawan (21), tertabrak mobil rantis dan jatuh.

Namun alih-alih menghentikan kendaraan, sopir rantis justru tancap gas.

Korban yang tersungkur tergilas roda depan dan belakang hingga tewas di tempat.

Momen mengerikan itu terekam kamera warga dan viral di media sosial.

Baca juga: Sosok Affan, Dulu Gagalkan Pencurian karena Sigap Lapor Polisi, Kini Tewas Terlindas Rantis Brimob

Driver ojol lainnya, Mohammad Umar Amarudin, juga menjadi korban dalam demo itu. 

Ia tidak tewas, namun mengalami luka-luka serius akibat diduga dikeroyok aparat.

Kakak Beberkan Luka dan Kondisi Mohammad Umar Amarudin

Beredar video yang menunjukkan Umar dalam kondisi terbaring lemah di rumah sakit.

Dia dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat. Dalam video tersebut, terlihat tenaga medis mengecek kondisi pria asal Kampung Sukamukti, RT 01 RW 01, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat.

Rekan-rekan sesama ojol memastikan bahwa Umar selamat.

"Assalamualaikum, kami dari Kumpulan Ojol Kemanggisan, yang menurutnya (informasi) atas nama Umar meninggal, Alhamdulillah selamat, mungkin ada lecet sedikit. Yang penting doanya, semangat buat yang di depan, maju terus pantang mundur," ujar seorang pria berjaket Shopee.

Kondisi Umar dijelaskan lebih lanjut oleh sang kakak, Syaripudin.

"Di tangan ada, di kepala ini bekas injak. Ada bekas injakannya. Ini (lengan) nggak tahu patah atau bagaimana, katanya sakit,” ucapnya dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Syaripudin, adiknya tidak ikut aksi demo.

Ia hanya sedang mengantar pesanan dan tidak diketahui oleh polisi bahwa ia bukan bagian dari massa aksi.

“Dia kan habis narik, jadi nggak ketahuan kalau dia bukan sebagai pendemo,” ujarnya.

Berita kematian Umar sempat beredar, namun telah dibantah pihak keluarga.

Syukurnya, pihak Grab menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan.

“Bagi saya selaku keluarga korban sangat berterima kasih banyak ada perusahaan yang mau tanggung jawab,” ucapnya.

Pernyataan Kapolda dan Kapolri

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini dan menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan.

"Hari ini kami sangat berduka sekali kehilangan saudara kita yang mana ada kejadian tadi. Saya atas nama pimpinan Polda Metro menyampaikan permohonan maaf yang mendalam dan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum," ujar Irjen Asep Edi saat menggelar konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Irjen Asep juga menyebut bahwa ia telah menemui keluarga korban secara langsung:

"Kebetulan saya sudah bertemu dengan keluarga almarhum. Dan tentunya ini jadi pembelajaran bagi kita semua agar kita bisa merasakan apa yang sekarang dirasakan oleh keluarga almarhum," katanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menyampaikan permintaan maaf dan telah memerintahkan Divisi Propam Polri untuk menyelidiki kasus ini.

"Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya," ujar Sigit.

"Saat ini kami sedang mencari keberadaan korban. Dan saya minta untuk Propam melakukan penanganan lebih lanjut," kata Sigit.

"Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban dan seluruh keluarga serta juga seluruh keluarga besar ojol," imbuhnya.

Kecaman dari IPW

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengecam keras tindakan personel Brimob yang melindas pengemudi ojol. 

Sugeng menilai aksi tersebut menyalahi prosedur pengamanan objek vital.

Pengejaran oleh rantis Brimob hingga melindas pengemudi ojek online adalah pelanggaran prosedur karena pengemudi ojek online tidak dalam posisi membahayakan petugas polisi dan objek vital sudah terlindungi.

Sugeng menekankan pentingnya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang:

"Sungguh sangat penting, harus dicegah terjadinya kematian pada warga masyarakat sipil akibat ekses kekerasan aparatur. Sebab, hal ini akan menjadi pemicu kemarahan makin besar masyarakat pada pemerintah dan aparatur kepolisian," sebutnya.

Penuturan Saksi Mata

Seorang saksi mata, Herudin, menyebut bahwa awal kericuhan terjadi karena polisi menembakkan gas air mata ke area perkampungan.

"Awalnya massa demonstran dan ibu-ibu warga dari gang administrasi 1 penjernihan keluar ke jalan penjernihan protes brimob ngejar demonstran sampai perkampungan pakai gas air mata," kata Herudin.

Ia juga mengatakan bahwa warga kemudian mengepung kendaraan Brimob di dekat SPBU Pejompongan.

"Brimob gak sadar warga dan demonstran sudah banyak melebihi jumlah Brimob," tambahnya.

Salah satu kendaraan Brimob kemudian melaju ke arah massa. Massa berlarian, namun seorang driver ojol tidak sempat menghindar dan akhirnya terlindas.

Kejadian ini terekam dalam video warga.

Sebelum tergilas, driver tersebut sempat menoleh ke arah mobil taktis, namun cepatnya laju kendaraan membuat ia langsung tertelan dari pandangan. 

(*)

Sumber: Wartakotalive.com

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved