Aksi Demo di Indonesia

Remaja Dijuluki ‘Profesor’ Ini Jadi Dalang Bom Molotov Saat Demo Jakarta Memanas

RAP, pemuda belia itu kini resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait demo ricuh yang terjadi di wilayah ibu kota.

|
tribun
Ada ada saja perangai pri ini . Terinspirasi perang Rusia Ukraina ia molotov rumah kekasihnya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jakarta kembali diguncang bukan hanya oleh amarah massa, tapi oleh sosok remaja yang dijuluki "Profesor R".

RAP, pemuda belia itu kini resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait demo ricuh yang terjadi di wilayah ibu kota.

Penangkapan dilakukan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, pada Senin, 1 September 2025.

Tim kepolisian bergerak cepat setelah mengumpulkan cukup bukti keterlibatan RAP sebagai otak di balik perakitan bom molotov yang digunakan saat kerusuhan.

Bom molotov telah digunakan di banyak konflik dan pemberontakan di seluruh dunia.

Bom molotov adalah senjata ilegal di banyak negara dan penggunaannya bisa dikenai hukuman berat. 

Ia termasuk dalam kategori alat peledak atau bahan berbahaya, dan pembuatannya bisa diklasifikasikan sebagai tindak pidana berat.

"Admin akun Instagram @RAP, memiliki peran lebih ekstrem, yakni membuat tutorial pembuatan bom molotov," kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/9/2025).

Saat peristiwa terjadi RAP bertindak sebagai koordinator kurir bom molotov di lapangan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan bom molotov yang digunakan massa perusuh saat demo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, disimpan di kolong Jembatan Semanggi.

Baca juga: Tak Disangka Lontong Berisi Ekstasi, Driver Ojol di Medan Bongkar dan Gagalkan Pengiriman Narkoba

Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Parade Militer China, Berdiri Sejajar Para Pemimpin Dunia

Bom molotov tersebut dibuat dan disimpan RAP.

"Jadi sebelum melaksanakan pada saat unjuk rasa, ketika mau melempar bom, itu bomnya satu contoh ditaruh di bawah Jembatan Semanggi," kata Kombes Wira Satya Triputra, Rabu (3/9/2025).

Wira mengungkapkan, RAP menandai lokasi penyimpanan bom molotov guna memudahkan massa perusuh untuk mengambilnya.

Caranya yaitu dengan mendokumentasikan dan menyebarkannya di WhatsApp Group (WAG).

"Itu di-upload melalui media mereka dan itu postingnya melalui di WA group. Kami juga sudah mendapatkan capture daripada percakapan tersebut. Jadi di mana titik-titik disimpan bom molotov tersebut itu disampaikan oleh tersangka RAP," ungkap Wira.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved