Aksi Demo di Indonesia

1 Ekornya Rp 30 Juta, Segini Harga Kucing-kucing Uya Kuya yang Dijarah Warga, Baru 6 yang Kembali

enam ekor kucing kesayangan milik Uya Kuya yang hilang saat penjarahan juga akhirnya kembali ke pelukan sang pemilik.

Editor: Muhammad Ridho
Youtube Cumicumi/Tribunnews.com
RUMAH UYA KUYA DIJARAH - Uya Kuya di Polres Jakarta Timur (KIRI). Kondisi rumah Uya Kuya setelah dijarah massa (KANAN). Balasan Uya Kuya Pada Nenek Tukang Parkir yang Ambil AC dari Rumahnya 

Inisiatif ini diambil olehnya secara pribadi.

"Saya mengambil inisiatif, saya yang mengajukan restorative justice. Jadi saya tanya apakah bisa ada metode restorative justice, dia (Polisi) bilang bisa," ujar Uya Kuya.

Keputusan ini lahir dari sikap ikhlas dan empati Uya terhadap kondisi sang pelaku. Diketahui bahwa perempuan tersebut berprofesi sebagai tukang parkir dan memiliki cucu yang berkebutuhan khusus.

"Saya kan bilang sudah ikhlas. Ibu itu juga bilang dia cuma datang, bilang, dengar-dengar ada yang lihat rumah saya, terus ke sana, melihat ada AC tergeletak. Dia sendiri tadi bilang enggak tahu ini barang apa," tambahnya.

Kasur Milik Uya Kuya Dikembalikan oleh Pemuda Setempat

Selain AC, sebuah kasur yang sebelumnya ikut terbawa dalam penjarahan juga dikembalikan oleh seorang pemuda bernama Rio (22).

Rio mengaku bahwa ia tidak mengambil kasur tersebut dari dalam rumah, melainkan menemukannya tergeletak di depan gang rumah Uya Kuya.

"Itu di depan gang, bukan dari dalam rumah, sudah disenderin ke pohon dan enggak diambil-ambil gitu. Saya enggak tahu siapa yang naruh di depan gang," kata Rio.

Rio yang tinggal di kontrakan tak jauh dari lokasi penjarahan mengungkapkan bahwa saat kejadian ia sedang berjaga agar situasi tidak semakin memanas ketika massa tidak dikenal melakukan penjarahan.

"Setelah melandai, saya bertanya ke orang-orang yang di situ, 'Pak, emang itu boleh diambil ya (barang di depan gang)?'. Lalu dijawab sama warga, 'Kamu bayar pajak kan? Ambil saja'," ceritanya.

Alasan Rio Mengembalikan Barang dan Kekhawatiran Hukum

Awalnya, Rio enggan membawa kasur tersebut ke kontrakannya.

Namun, desakan dari beberapa orang akhirnya membuatnya mau menerima kasur itu.

"Tadinya saya enggak mau bawa, tetapi ada yang komporin, 'Bawa saja, Pak, bawa!'. Akhirnya saya bawa sama teman saya ke kontrakan, digotong," jelas Rio.

Rio memutuskan mengembalikan kasur tersebut pada Rabu malam karena khawatir terjerat masalah hukum, meskipun ia menegaskan tidak mengambil kasur itu dari dalam rumah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved