Taktik Licik Sujadi Tipu Warga di Pagar Alam Supaya Daging Kucingnya Laris, Ini Bahaya Makan Kucing

Sujadi (55), pria melakukan taktik licik supaya mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menjual daging kucing.

Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Nolpitos Hendri
DAGING KUCING - Sujadi (55), pria asal Lampung Tengah yang menetap di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, melakukan taktik licik supaya mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menjual daging kucing. 

Kini, Sujadi dijerat dengan pasal berlapis termasuk Pasal 302 Ayat 2 KUHP tentang kekerasan terhadap hewan, serta Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

Bahaya Makan Daging Kucing

Kucing merupakan hewan peliharaan yang tidak dikategorikan sebagai hewan konsumsi. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 2009 mengenai Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dikutip Kompas TV dari laman kemkes.go.id, kucing jelas dibedakan dari hewan ternak. Secara umum, daging kucing bukan produk yang masuk kriteria untuk dikonsumsi manusia.

Kucing bukan termasuk hewan yang bisa disembelih di Rumah Potong Hewan, pun tidak ada standarisasi pemotongannya, sehingga tidak bisa dipastikan aman, sehat, dan utuh,.

Selain tidak memenuhi standar pangan, konsumsi daging kucing tidak memiliki jaminan keamanan, dan justru bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Sebuah studi berjudul "Consumption of Domestic Cat in Madagascar: Frequency, Purpose, and Health Implications" (2015) menegaskan bahwa mengonsumsi daging kucing berisiko tinggi terhadap kesehatan manusia.

Alih-alih membawa manfaat, seperti yang kerap diklaim secara tidak ilmiah untuk pengobatan diabetes, konsumsi daging kucing justru bisa menimbulkan berbagai efek samping serius, antara lain:

1. Infeksi Toksoplasmosis

Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini berkembang biak dalam saluran usus kucing dan dapat menular ke manusia.

Meski hewan lain juga memiliki risiko paparan parasit ini, kucing diketahui menjadi inang utama T. gondii dengan berkembang biak di saluran ususnya.

Pada orang sehat, infeksi ini mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah, risikonya meningkat signifikan. Parasit ini bahkan dapat membentuk kista di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit kronis.

Khusus bagi ibu hamil, toksoplasmosis sangat berbahaya karena bisa menular ke janin melalui plasenta dan menyebabkan keguguran, lahir mati, atau cacat bawaan.

2. Penyakit Lyme

Penyakit Lyme disebabkan oleh infeksi bakteri Borrelia burgdorferi atau Borrelia mayonii, yang ditularkan melalui gigitan kutu, termasuk kutu yang berasal dari kucing.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved