Taktik Licik Sujadi Tipu Warga di Pagar Alam Supaya Daging Kucingnya Laris, Ini Bahaya Makan Kucing

Sujadi (55), pria melakukan taktik licik supaya mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menjual daging kucing.

Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Nolpitos Hendri
DAGING KUCING - Sujadi (55), pria asal Lampung Tengah yang menetap di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, melakukan taktik licik supaya mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menjual daging kucing. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sujadi (55), pria asal Lampung Tengah yang menetap di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, melakukan taktik licik supaya mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menjual daging kucing.

Padahal ia tahu daging kucing tidak layak dikonsumsi, karena dirinya sendiri tak mau memakan daging kucing tersebut.

Aksi Sujadi tak pelak menghebohkan publik setelah mengaku telah menjagal lebih dari 100 ekor kucing dan menjual dagingnya kepada masyarakat dengan dalih sebagai daging kambing muda.

Aksi Sujadi terungkap setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya tengah menyembelih kucing di bawah jembatan viral di media sosial.

Ia kemudian ditangkap oleh anggota Polres Pagar Alam pada Rabu, 3 September 2025, sekitar pukul 16.30 WIB di sebuah hotel di kawasan Pagar Alam.

Baca juga: Daging Kucing yang Dijualnya Laris Manis, Padahal SJ Sadar Daging Itu Tak Layak Dimakan oleh Manusia

Dalam menjalankan aksinya, Sujadi mengaku berkeliling dari satu pemukiman ke pemukiman lain, terutama di wilayah pinggiran kota Pagar Alam, untuk menjajakan daging kucing tersebut.

"Berapa kantong saja yang saya bawa pasti ada yang membeli dan habis terjual. Setelah habis saya langsung mencari kucing yang ada di permukiman warga untuk kembali dipotong dan dijual lagi," ujarnya.

Ia menjual daging tersebut seharga Rp100.000 hingga Rp120.000 per kantong, tergantung pada kemampuan tawar pembeli.

Setiap kantong berisi sekitar satu kilogram daging, atau satu ekor kucing dewasa.

"Untuk satu kantong daging kucing saya jual dengan harga Rp100 ribu sampai Rp120 ribu per kantong. Namun saat ada pembeli yang menawar di bawah harga itu maka akan saya jual," katanya.

Taktik Kelabui Warga

Demi mengelabui pembeli, ia mengklaim daging itu sebagai daging kambing muda.

Bahkan ia menambahkan daun jeruk agar aroma amis kucing tidak tercium.

"Saya menjajakannya di permukiman warga, setelah daging habis saya juga langsung mencari kucing yang berkeliaran di permukiman warga untuk ditangkap dan kembali dipotong dan dagingnya dijual," akunya.
 
Saat diperiksa polisi, Sujadi mengaku tidak pernah menjual daging tersebut ke pedagang daging di pasar.

Sebab, para pedagang pasti mudah mengenali bahwa daging itu bukan daging kambing.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved