Berita Viral
Tiga Alat Inilah yang Dipakai Avi Maulana untuk Membunuh dan Memutilasi Pacarnya hingga 65 Bagian
Avi Maulan begitu dingin menghabisi korbannya. Ia kemudian memutilasi korban beberapa bagian lalu ia buang
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pembunuhan yang disertai dengan mutilasi yang gegerkan warga di Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya mengungkap sikap dingin pelaku yang bernama Avi Maulana alias AM.
Sosok pelaku yang merupakan teman dekat korban yang berinisial TAS. Tak tanggung-tanggung, AM tega memotong tubuh korbannya hingga 65 bagian.
Dan ia melakukan itu di kamar mandi kosan. Tak ada rasa bersalah. Tubuh kroban ia preteli menggunakan pisau dapur, guntung taman dan juga piasau daging.
Baca juga: SIDANG Dimulai, Ternyata Inilah Akar Masalah Subhan Gugat Wapres Gibran Rakabuming Rp 125 Triliun
AM dengan santainya bahkan memisahkan daging tubuh korban dari tulangnya. Kemudian potongan-potongan kecil itu ia kemas dalam kantong plastik untuk selanjutnya ia buang.
Apa yang dilakukan AM benar-benar telah memicu kengerian pada publik. Bagaimana ia dengan begitu dinginnya membunuh korban kemudian memutilsasi tubuhnya.
Lantas seperti apa dan bagaimana AM menghabisi korbannya dan seperti apa mutilasi yang ia lakukan
Pembunuhan yang Biadab
Perbuatan Avi Maulana (AM) yang membunuh dan memutilasi pacarnya sungguh biadab. Pelaku sangat sadis, memutilasi tubuh korban menjadi potongan kecil.
Pembunuhan disertai mutilasi itu dilakukan pelaku di kamar kos Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, pada Selasa (2/9/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama mengatakan, pelaku membawa pisau dapur mengendap-endap menghampiri korban yang duduk di atas kasur kamar kos.
Pelaku dari arah belakang menghujam leher korban satu kali. TAS tak sempat melawan, tusukan pisau telak mengenai leher bagian atas membuat korban tergeletak di lantai hingga meninggal dunia diduga akibat kehilangan banyak darah.
"(Pelaku) menusuk di leher sebelah kanan, menggunakan pisau dapur. Satu kali tusuk lukanya cukup dalam, sampai korban kehabisan darah," ungkap Fauzy, Minggu (7/9/2025).
Pelaku membiarkan korban hingga kondisinya meninggal dunia. Ia menyeret tubuh korban ke kamar mandi di dalam kamar kos tersebut.
Perbuatan mutilasi dilakukan pelaku di kamar mandi. Polisi mengamankan barang bukti berupa, pisau dapur digunakan pelaku membunuh korban dan pisau daging, gunting taman dan palu digunakan memutilasi tubuh korban.
Tak ada perasaan iba, pelaku memutilasi bahkan menyayat memisahkan daging dan tulang korban.
Diduga sisa organ tubuh korban dimasukkan ke dalam closet WC. Kondisi kepala sudah tak berbentuk dimutilasi menggunakan gunting taman.
Baca juga: Pita Syok setelah Tahu Arya Daru telah Melakukan Ini dengan Vara, Bukti yang Ditemukan Menguatkan
Bagian tulang dan daging dimasukkan ke dalam tas warna merah dengan puluhan potongan dibuang ke Pacet-Cangar. Pelaku mengendarai motor matic berangkat dari kos Surabaya pukul 04.00 WIB dan tiba di TKP Pacet-Cangar sekitar pukul 05.30 WIB, Selasa (2/9).
Sebagian potongan tulang ditaruh dalam wadah plastik hitam yang disimpan di atas dinding kamar mandi.
Sebelum ditangkap, pelaku sempat memindahkan sisa organ tubuh korban di kantong plastik yang disimpan di balik lemari.
"Pelaku membawa korban ke kamar kemudian dilakukan mutilasi, dengan berat hati kami menyampaikan pelaku juga melakukan penyayatan memisahkan (Tulang) korban. Bagian-bagian yang besar selain tulang itu dibuang ke Pacet," ungkap Fauzy.
Ia menjelaskan, pelaku dan korban tinggal bersama di kamar kos, keduanya menjalin hubungan dan sudah berpacaran selama 5 tahun.
Diduga pelaku menyimpan dendam, lantaran sifat korban yang mudah marah (Tempramental) hingga melampiaskan secara keji.
Dari informasi yang dihimpun, korban sempat mengunci kamar kos hingga satu jam.
"Tentu ada pemicunya (Motif) pelaku masih terus kita dalami," pungkas Kasat Reskrim Fauzy.
Dari penggeledahan tersebut, sambung Fauzy, pihaknya juga menemukan barang bukti berupa tas bercak darah yang digunakan pelaku membuang potongan tubuh korban ke Pacet dan dua bungkus plastik hitam terdapat sisa tulang.
"Saat penggeledahan kita temukan tas ada bekas darah, tulang dan serpihan tengkorak kepala dalam plastik berada di balik lemari. Dibungkus plastik hitam, dua plastik yang berbeda tulang besar dan kecil," tukasnya.
Awal Mula Potongan Tubuh Korban Ditemukan
Terungkap gelagat TAS, korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Pacet, Mojokerto.
Potongan tubuh itu ditemukan warga di jurang tepi jalan raya Pacet-Cangar, sekitar 200 meter dari jalur penyelamat Sendi 1 Dusun Pacet Selatan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (6/9/2025).
Suliswanto (30) mengaku jadi orang pertama yang menemukan potongan tubuh berupa kaki milik TAS.
Saat itu, ia tengah mencari rumput untuk pakan ternak, sekira pukul 10.30 WIB.
Potongan tubuh itu ditemukan dalam kondisi tercecer di semak belukar, sekitar 10-15 meter sisi kiri dari arah jalan raya Pacet-Cangar.
Ia bersama warga setempat, bergegas melaporkannya ke Polsek Pacet, Polres Mojokerto.
"Tadi mencari rumput di bawah situ, terus saya menemukan (potongan kecil) daging, jarak sekitar dua meter ke arah timur ada potongan kaki," kata Suliswanto di lokasi kejadian.
Sementara sepekan sebelumnya, ia sempat menemukan potongan kecil daging di jurang tepi samping warung jalur Pacet-Cangar, sekitar 150-200 meter dari lokasi penemuan potongan kaki tersebut.
Suliswanto mengira potongan daging itu berasal dari hewan liar di sekitar hutan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
"Seminggu lalu, ada potongan kecil daging, ada rambut sedikit, perkiraan saya cuma daging hewan biasa, gak tahunya hari ini saya temukan potongan kaki," pungkasnya.
Suratman (53) warga setempat, menjelaskan jika dirinya turut melakukan pencarian usai potongan kaki itu pertama kali ditemukan oleh adik iparnya.
Ukuran kaki yang ditemukan sekitar 22 centimeter (cm), berkulit putih diduga (korban) masih remaja.
"Saat ditemui kondisinya tidak terbungkus, kemungkinan dilemparkan dari atas (jalan raya) jaraknya sekitar 10-15 meter," tukasnya.
65 Potongan Tubuh
Dari pencarian hari pertama, Sabtu (6/9/2025), total yang ditemukan 65 potongan tubuh manusia berupa 63 (Jaringan tubuh) dan potongan kaki kiri, sekitar pukul 14.59 WIB.
Hasil pencarian yang melibatkan K9 Polda Jatim dengan anjing pelacak menemukan pergelangan tangan kanan, sekira pukul 16.57 WIB.
Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, mengatakan dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan puluhan potongan tubuh manusia, berupa 63 jaringan dan dua potongan yaitu kaki kiri serta tangan kanan.
"Ditemukan potongan tubuh manusia total 63 buah jaringan, ukuran 17 CMx17 CM berupa jaringan otot, lemak dan kulit kepala. Rambut hitam lurus panjang sekitar 14 CM," kata Fauzy, Minggu (7/9/2025).
Ia menjelaskan dari olah TKP di lokasi ditemukan potongan telapak kaki kiri berukuran sekitar 21 CM x 9 CM.
"Ditemukan satu potongan pergelangan tangan kanan 16 CM x 10 CM," pungkas Kasat Reskrim AKP Fauzy.
Sosok Korban
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, menjelaskan bahwa korban merupakan TAS (25) warga Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.
Identitas korban terungkap dari hasil identifikasi pergelangan tangan kanan korban yang ditemukan Satreskrim Polres Mojokerto dengan Tim K9 Polri di TKP.
"Dari potongan pergelangan tangan manusia di Pacet, Mojokerto, kami berhasil mengidentifikasi identitas korban," kata Fauzy, Minggu (7/9/2025).
Menurut Fauzy, polisi menelusuri identitas korban hingga menemukan rumah orang tuanya di Lamongan. Kedua orang tua yang bersangkutan meyakini anaknya menjadi korban mutilasi.
"Korban adalah seorang perempuan berusia 25 tahun. Korban kelahiran Pacitan, keluarganya tinggal di Lamongan," ucap Fauzy.
TAS merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Perempuan itu memiliki adik bernama Rani yang sekarang masih duduk di bangku kelas II SMA Negeri di Lamongan.
Dari keterangan pihak keluarga, korban baru lulus sarjana Manajemen Universitas Trunojoyo (UTM) Madura kemudian kos di Kota Surabaya, tepatnya di Lakarsantri.
Korban dengan keluarganya sangat jarang berkomunikasi.
Polisi kini memburu pelaku mutilasi yang diduga kuat merupakan orang terdekat korban.
"Dari informasi keluarga yang bersangkutan sangat minim, karena jarang berkomunikasi dengan korban. Namun kita mengantongi identitas pacar korban, nanti kita dalami," terangnya.
Ia menjelaskan, puluhan potongan tubuh manusia korban mutilasi telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
"Bagian tubuh (korban) dan tulang-tulang yang sudah ditemukan kita evakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong untuk forensik penyelidikan lebih lanjut," pungkas Fauzy.
Gelagat TAS
Beberapa tetangga orang tua TAS di RT/RW 003, Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, menjelaskan bahwa TAS sudah beberapa bulan tidak pulang kampung.
"Setahu kami, ia (TAS) pernah kuliah di (UTM) Trunojoyo," kata Ketua RT 003, Sukirno kepada SURYA, Minggu (7/9/2025).
Namun, Sukirno tidak tahu pasti kemana TAS setelah lulus kuliah.
Ia mendengar bahwa TAS lebih banyak berada di Surabaya.
"Beberapa bulan ini ia tidak pernah tahu TAS pulang. Informasinya di Surabaya," kata Sukirno yang rumahnya hanya beberapa meter dari rumah orang tua korban.
Sedangkan Setiawan Darmadi, ayah korban termasuk warga yang aktif mengikuti kegiatan RT meski setiap hari bekerja.
Sampai sejauh ini kedua orang tua korban tidak diketahui, karena belum juga pulang setelah pergi sejak Subuh.
Ketua RW 003, Sukendro memastikan bahwa Setiawan dan istrinya berangkat ke Mojokerto sejak pagi.
"Adik korban yang masih berada di rumah, katanya orang tuanya berangkat ke Mojokerto naik sepeda motor," kata Sukendro.
Lokasi Kejadian
TAS diduga dihabisi di sebuah kamar kos berukuran 3x4 meter persegi milik Budiono di Lidah Wetan Surabaya mendadak ramai jadi perhatian polisi dan warga.
Minggu sore (7/9/2025), sejumlah polisi dari Mojokerto tampak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kos milik Budiono.
Warga sekitar pun berkerumun, sebagian masih tak percaya kos kecil di gang sempit itu terseret dalam kasus mutilasi.
"Rumah yang diduga tempat eksekusi dihuni laki-laki namanya Alvi, masih muda orangnya," tutur Budiono.
Ia masih ingat jelas, Alvi mulai menempati kamar kos sejak April lalu.
Pemuda itu mengaku berasal dari Sumatera Utara dan mengetahui kosnya dari media sosial.
Tanpa banyak basa-basi, ia langsung mengirim uang muka meski belum pernah meninjau kamar.
“Katanya mau tinggal sama istri sirinya,” tambah Budiono.
Setelah mendapat pembayaran uang sewa, Budiono menitipkan kunci kamar untuk Alvi melalui penghuni kos lain.
Sejak itu, aktivitas Alvi hampir tak pernah diawasi.
Namun, ada hal yang terus mengganjal di hati Budiono. Setiap kali ia meminta identitas, Alvi selalu alasan masih dalam proses pengurusan.
Sampai akhirnya ada kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto kos Budiono diduga menjadi tempat eksekusi korban.
"Saya sampai tiga kali saya minta, nggak pernah dikasih. Jawabannya selalu sama masih ngurus," ucapnya.(*)
Sumber : Surya
Benarkan Main Domino Bareng Raja Juli Antoni, Karding Ngaku Tak Tahu Latar Belakang Azis Wellang |
![]() |
---|
Geger Konten Kreator Bogor Diteror Kepala Babi, Sebelumnya Kerap Unggah Konten Aksi Demonstrasi |
![]() |
---|
Soal Isu PHK Massal Gudang Garam, Pihak Perusahaan Buka Suara, Begini Katanya |
![]() |
---|
Klarifikasi Menhut Raja Juli Antoni Main Domino Bareng Tersangka Pembalak Liar, Mengaku Tak Kenal |
![]() |
---|
Fakta Dibalik Isu PHK Massal Gudang Garam, Video Perpisahan Karyawan Penuh Haru Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.