Berita Regional
Dulu Dianggap Pahlawan, Kini Husein Sang Pendemo Diamuk Massa: Dituding Penjilat Sudewo
Apalagi Husein sudah bertemu muka dan berjabat tangan dengan Bupati Pati Sudewo, orang yang sempat menantang rakyatnya sendiri.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kemarahan massa AMPB dan warga Pati meledak di depan Kantor Bupati Pati pada Senin (8/9/2025) malam.
Di tengah dialog yang berlangsung, ketegangan tiba-tiba memuncak.
Ahmad Husein, seorang aktivis yang telah dicap sebagai "pengkhianat" dan "penjilat" Bupati Pati Sudewo, muncul di tengah-tengah kerumunan.
Kemunculannya sontak memicu amarah warga, yang merasa dikhianati. Suasana pun memanas, dan Husein nyaris menjadi sasaran amuk massa.
Peristiwa ini menjadi bukti betapa dalamnya kekecewaan masyarakat Pati terhadap sosok yang mereka anggap telah menjual idealisme demi kepentingan pribadi.
Apalagi Husein sudah bertemu muka dan berjabat tangan dengan Bupati Pati Sudewo, orang yang sempat menantang rakyatnya sendiri.
Dalam kesempatan itu, polisi yang mendapat laporan ada kerumunan massa langsung mengamankan Husein dari lokasi.
"Kami amankan salah satu orang (Husein-red.) dan mobilnya kami evakuasi. Mobilnya mati (mogok)," kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Heri Dwi Utomo, dikutip dari Tribun Banyumas.
Baca juga: Breaking News: Dua Bocah Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Galian C di Pekanbaru
Baca juga: Pelaku P Dijanjikan Uang Rp 100 Juta Untuk Habisi Nyawa Sahroni Sekeluarga
Kronologis Kejadian
Kronologis kejadian saat Husein nyaris diamuk massa bermula dari kedatangannya ke posko AMPBN.
Malam itu, Husein datang bersama rekannya.
Ia menumpangi mobil Ayla berwarna abu-abu.
Sekira pukul 23.00 WIB, Husein turun dari kursi penumpang setelah mobil diparkirkan di sebelah barat Alun-alun Pati, kemudian berjalan mendekati Posko AMPB.
Koordinator AMPB Supriyono alias Botok yang melihat kedatangan Husein langsung menghampiri sambil menyalakan kamera ponselnya.
"Kowe rene mabuk meh lahopo? (Kamu ke sini mabuk mau ngapain)," tanya Botok.
Husein pun langsung membantah.
Dia menegaskan tidak sedang dalam kondisi mabuk.
Suasana memanas ketika anggota AMPB berdatangan mengerubungi Husein sambil meneriakinya sebagai pengkhianat dan penjilat Sudewo.
Bahkan, ada di antara mereka yang melakukan gestur dan ucapan menantang berkelahi Husein.
Namun, seseorang melerai karena mencurigai kedatangan Husein sebagai pancingan untuk membuat keributan.
Jika diladeni, mereka khawatir, gerakan warga Pati justru akan terhambat dan malah tersandung urusan hukum.
Husein lalu kembali masuk ke mobilnya.
Tampak seorang rekan Husein berkaus putih duduk di kursi kemudi.
Belum sempat mobil tersebut meninggalkan lokasi, puluhan hingga ratusan orang yang berada di kawasan Alun-alun Pati mengerubungi mobil Husein yang tiba-tiba mogok ketika berada di depan Kantor Bupati, sisi utara alun-alun.
Mereka berteriak memaki-maki Husein yang berada di dalam mobil.
Ketika situasi semakin gaduh, sejumlah polisi yang datang langsung turun tangan mengamankan demi mencegah terjadinya tindak kekerasan.
Mereka mengevakuasi Husein dengan cara mendorong mobilnya ke tempat aman, yakni ke halaman Pendopo Kabupaten Pati.
"Ada informasi bahwa ada kerumunan warga. Ada teriakan-teriakan yang membuat suasana gaduh."
"Kemudian, kami amankan salah satu orang (Husein-red.) dan mobilnya kami evakuasi. Mobilnya mati (mogok)," kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Heri Dwi Utomo.
Dia menambahkan, setelah itu, situasi kembali kondusif.
Sementara, Koordinator AMPB Supriyono alias Botok, meyakini bahwa Husein sedang dalam keadaan mabuk ketika datang ke posko.
"Sebab, mulutnya mengeluarkan bau alkohol," kata dia.
Botok mengaku tidak tahu ketika tiba-tiba puluhan warga yang berada di Alun-alun Pati mendatangi Husein yang sudah masuk ke dalam mobil.
"Husein sempat bilang, katanya dia bertanggung jawab terhadap kondusivitas Pati. Tapi bilang gitu dalam kondisi mabuk," ucap Botok.
Botok pun tidak tahu maksud kedatangan Husein ke Posko AMPB.
Botok sendiri menegaskan, dirinya menginginkan situasi kondusif dan tak ingin ada keributan.
Dia sudah berupaya mengendalikan massa agar tidak anarkis.
Namun, massa yang marah spontan datang dan meneriaki Husein sehingga dia terpaksa menepi sampai akhirnya polisi mengamankan Husein dengan menjauhkannya dari kerumunan massa.
Sosok Ahmad Husein
Ahmad Husein adalah seorang aktivis lokal di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Awalnya, ia dikenal sebagai koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB).
Husein menjadi sorotan publik karena memimpin aksi demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan pemerintah daerah yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen pada tahun 2025.
Aksi yang dipimpinnya mencapai puncak pada 13 Agustus 2025 dengan ribuan warga yang turun ke jalan menuntut Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Namun, beberapa waktu setelah aksi tersebut, ia mengejutkan publik dengan keputusan mundur dari aliansi yang dia dirikan sendiri.
Husein menyatakan gerakan sudah tidak murni dan mulai ditunggangi politik.
Ia kemudian memilih berdamai dengan Bupati Sudewo setelah aspirasi yang disampaikan mendapatkan janji tindak lanjut.
Selain memimpin aksi massa, Ahmad Husein juga dikenal aktif membuka posko donasi logistik untuk mendukung para peserta aksi.
Ia pernah terlibat adu argumen dengan pejabat pemerintah daerah saat aparat berusaha memindahkan posko donasi tersebut.
Sayangnya, sikap Husein yang pilih berdamai dengan Sudewo menjadi batu sandungan bagi dirinya.
Husein kini dicap sebagai pengkhianat dan penjilat.
Buron 11 Tahun Kasus Pembunuhan, Ternyata Litao Kini Jadi Anggota DPRD: Proses SKCK Kok Bisa Lolos? |
![]() |
---|
Diduga Selingkuh, Dua Guru SMP di Kendal Digerebek Warga, Sprei Bau Keringat |
![]() |
---|
UPDATE Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu: Pelaku Ternyata Kenal dengan Korban |
![]() |
---|
Praka Petrus Tumbang di Ujung Senjata Pimpinannya: Sang Kapten Lepaskan Tiga Tembakan |
![]() |
---|
Curhatan Istri yang Racuni 2 Anaknya Gegara Punya Suami Banyak Utang: Biar Mama yang Masuk Neraka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.