Berita Viral
Pemkab Kena Imbasnya, Begini Nasib Pembuat Video Soto Daging Manusia di Wonosobo
keresahan masyarakat terus meningkat seiring dengan penyebaran video yang dianggap menyesatkan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Beberapa waktu lalu media sosial digegerkan dengan sebuah video soto berbahan daging mayat mahasiswi di Wonoboso, Jawa Tengah.
Video cerita yang diunggah oleh kanal YouTube Cerita Pendek 365 itu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Wonosobo, Jawa Tengah.
Video yang diduga hoaks itu mencuri perhatian sejak Agustus lalu.
Diketahui, video tersebut diunggah pada 18 Agustus 2025, dan dalam dua minggu telah mengundang banyak komentar dari warganet.
Tak sedikit yang mempertanyakan kebenaran isi cerita dalam video itu, bahkan mengecam karena membawa nama Kota Wonosobo secara langsung.
Seorang warganet de ngan akun @Pariyem-kc3sz menuliskan komentarnya dalam kolom komentar video tersebut.
"Saya orng wonosobo asli 55 th.g prnah dengat ada spt itu.wono sobo kota yg indah damai.tempat wisata tolong jangan di nodai. wono sobo itu kota kecil jadi klo ada peristiwa semua orng langsung tau." mengutip dari kolom komentar video yang diunggah.
Nasib pembuat video
Hingga kini, video tersebut belum ditandai sebagai hoaks maupun diturunkan oleh pihak YouTube.
Begitu pula dengan pembuat videonya yang hingga kini diketahui masih belum juga dipersoalkan.
Pantauan terbaru TribunJatim.com, video itupun masih nangkring di halaman YouTube dan belum dinonaktifkan.
Namun, keresahan masyarakat terus meningkat seiring dengan penyebaran video yang dianggap menyesatkan.
Imbas video, Pemkab turun tangan
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo, Khristiana Dhewi, menegaskan bahwa video cerita AI yang viral tentang soto berbahan dasar mayat mahasiswi di Wonosobo adalah informasi yang tidak benar dan sangat meresahkan masyarakat.
"Terkait soto sapi yang viral di Wonosobo, dan itu ternyata hoaks. Sempat ada yang melapor ke LaporBup juga," ujarnya saat ditemui, Kamis (4/9/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com, Jumat (12/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa video tersebut dibuat dengan format animasi bercerita, namun banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara realita dan fiksi buatan AI.
"Nah yang melihat konten itu banyak banget ribuan orang yang sudah melihat.
Ini meresahkan pedagang Soto karena tidak semua masyarakat kita itu kan paham, tahu tentang AI.
Ini real atau tidak? Banyak yang tidak bisa membedakan itu," ucapnya.
Laporan dari masyarakat pun masuk melalui berbagai kanal, termasuk keluhan dari pedagang soto di Wonosobo.
Ia menyebut Diskominfo langsung berkoordinasi dengan Mafindo untuk menindaklanjuti.
Menurutnya, konten semacam ini tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut nama baik daerah, apalagi Wonosobo dikenal sebagai kota wisata.
"Kalau ini ditelan mentah, pasti akan membuat mereka nggak mau berkunjung ke Wonosobo.
Perasaan ngeri juga cerita di video itu. Daerah damai tapi ternyata ada kayak gitunya, dan itu tidaklah benar," tegasnya.
Diskominfo juga telah melapor ke berbagai pihak termasuk Kementerian Kominfo, Mafindo pusat, hingga berencana menyurati YouTube secara resmi, serta mengajak Paguyuban Pedagang Soto untuk ikut menyuarakan keberatan.
Sebagai langkah lanjutan, pihaknya tengah menyiapkan pelatihan literasi digital bekerja sama dengan Mafindo untuk melatih deteksi hoaks dan konten AI di kalangan pemerintah desa dan komunitas.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi di media sosial dan selalu memeriksa kebenarannya.
"Harapan saya yang pertama masyarakat bijak bermedia sosial.
Edukasi itu sangat penting sehingga masyarakat berhati-hati ketika menerima informasi apapun tidak langsung telan mentah," pungkasnya.
Memang sebelumnya viral dibicarakan di media sosial adanya sebuah video yang sontak jadi sorotan.
video dari channel YouTube bernama Cerita Pendek 365 menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Wonosobo.
Video tersebut merupakan konten cerita berbasis kecerdasan buatan (AI), namun dianggap meresahkan karena mengangkat nama daerah secara langsung.
Video yang diberi judul "Wonosobo Gempar: Pemilik Warung Masak Mayat Mahasiswi, Jual Soto Selama Dua Bulan Tanpa Diketahui" hingga hari ini, Kamis (4/9/2025), telah ditonton sebanyak 845 ribu kali.
Dalam deskripsi box video tersebut juga tertulis narasi sebagai berikut.
"Wonosobo yang dikenal sebagai kota kecil nan tenang mendadak berubah menjadi pusat perhatian seluruh negeri. Sebuah warung soto sederhana di pinggir jalan ternyata menyimpan rahasia kelam yang tak seorang pun bayangkan. Dua bulan penuh, masyarakat tanpa sadar menyantap soto dengan kuah 'aneh tapi nikmat' - hingga suatu malam, potongan tulang kecil terbongkar di dalam mangkuk. Dari situlah kengerian dimulai, dan kebenaran yang terungkap membuat semua orang terpaku. Tonton sampai habis kisah nyata ini, karena di balik setiap sendok kuah, ada cerita yang mengubah Wonosobo selamanya."
Penjual soto legendaris di Wonosobo pun kaget mengetahui kabar ini.
Sebab daging untuk soto yang biasa dibeli, sudah bersertifikat halal.
Lantas apakah video berbahan daging manusia ini asli atau hoaks berbasis kecerdasan buatan (AI)?
Berikut fakta mengenai soto berbahan daging manusia ini.
Melansir dari TribunMedan.com, Jumat (5/9/2025), video YouTube berjudul "Wonosobo Gempar: Pemilik Warung Masak Mayat Mahasiswi, Jual Soto Selama Dua Bulan Tanpa Diketahui", yang diunggah pada 18 Agustus 2025, telah ditonton lebih dari 845 ribu kali hingga Kamis (4/9/2025).
Narasi fiktif tersebut menyebutkan adanya warung soto di Wonosobo yang menggunakan daging manusia sebagai bahan dasar.
Dalam deskripsi video bertuliskan narasi sebagai berikut.
"Wonosobo yang dikenal sebagai kota kecil nan tenang mendadak berubah menjadi pusat perhatian seluruh negeri. Sebuah warung soto sederhana di pinggir jalan ternyata menyimpan rahasia kelam yang tak seorang pun bayangkan.
Dua bulan penuh, masyarakat tanpa sadar menyantap soto dengan kuah 'aneh tapi nikmat' - hingga suatu malam, potongan tulang kecil terbongkar di dalam mangkuk.
Dari situlah kengerian dimulai, dan kebenaran yang terungkap membuat semua orang terpaku.
Tonton sampai habis kisah nyata ini, karena di balik setiap sendok kuah, ada cerita yang mengubah Wonosobo selamanya."
Setelah ditelusuri, video soto dengan daging mahasiswi itu ternyata berbasis kecerdasan buatan (AI) dan memang cerita fiktif.
Namun banyak masyarakat yang belum mampu membedakan konten fiksi AI dengan kejadian nyata. Salah satu komentar datang dari akun @Pariyem-kc3sz yang menuliskan komentarnya.
"Saya orng wonosobo asli 55 th.g prnah dengat ada spt itu.wono sobo kota yg indah damai.tempat wisata tolong jangan di nodai. wono sobo itu kota kecil jadi klo ada peristiwa semua orng langsung tau."
Hingga kini, video tersebut belum ditandai sebagai hoaks maupun diturunkan oleh pihak YouTube.
Pedagang: daging yang saya beli juga kan sudah dapat sertifikat halal
Dampak dari viralnya video tentang soto berbahan dasar daging mayat mahasiswi dirasakan oleh para pedagang soto di Wonosobo.
Isu soto berbahan dasar daging manusia yang belakangan ramai di YouTube membuat sejumlah penjual soto di Wonosobo merasa resah.
Salah satunya adalah Sumini, penjual soto sapi yang berjualan di Taman Ainun Habibie. Ia mengaku kaget saat mendengar kabar viral tersebut.
"Ya kaget ya, apalagi kita, maaf ini soto saya kan masuk soto legendaris ya, saya meneruskan almarhum bapak saya jualan, sampai sekarang. Baru tahu kemarin kabar itu.
Kaget ya, takutnya berimbas kepada pedagang-pedagang soto yang emang asli daging sapi ataupun daging ayam kan, itu pengaruh," ujarnya.
Meskipun belum berdampak secara langsung terhadap penjualan, Sumini tetap merasa khawatir akan persepsi masyarakat.
"Alhamdulillah belum berdampak. Setelah saya tahu kabar itu, terus saya sempat tanya ke pelanggan.
Salah satu pelanggan yang memang pelanggan setia saya katanya, Alhamdulilah tidak mempercayainya.
Malah bilang ngga usah terlalu terbawa Bu, enggak apa-apa," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa bahan-bahan yang ia gunakan dijamin aman dan halal.
"Daging yang saya beli juga kan sudah dapat sertifikat halal juga," tegasnya.
Soto daging sapi buatan Sumini dijual dengan harga Rp15.000 untuk porsi biasa, dan Rp20.000 untuk porsi full daging.
Dalam sehari, ia bisa menjual 25 sampai 35 porsi, dan meningkat hingga 100 porsi jika ada event akhir pekan. Ia juga menyebut beberapa pelanggan tetap dari kalangan pejabat.
"Harapannya ya semoga orang-orang nggak langsung percaya gitu aja, kasihan pedagang yang bener-bener jualan jujur," tandasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunjatim )
Video Viral Siswi Kelas 1 SMP di Jateng Dibully di Kelas: Perkara Rebutan Pacar |
![]() |
---|
Dibalik Video Viral Polisi Diamuk Sopir Truk di Palembang: Aiptu Taufik Terkejut dan Tak Menyangka |
![]() |
---|
Dahsyatnya Ledakan di Permukiman Tangsel, Saksi Sebut Kayak Meteor, Atap Rumah Runtuh Dinding Jebol |
![]() |
---|
Ledakan di Pamulang Sebabkan 7 orang Korban, Termasuk Balita, Warga Masih Bingung Apa yang Meledak |
![]() |
---|
JAWABAN TEGAS Kejagung soal Pembelaan Hotman Paris jika Nadiem tak Cicipi Uang Dugaan Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.