Berita Nasional

Ribuan Ojol dan Mahasiswa UI Serbu DPR Besok: Tuntut Menhub Dudy Lengser

Ia dituding terlalu berpihak pada aplikator dan mengabaikan nasib para pengemudi yang bertaruh nyawa di jalanan setiap hari.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
THR DRIVER OJOL: Pemerintah menggesa aturan pemberian THR bagi driver ojek online di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Tenaga Kerja Yassierli kepada awak media di Jakarta, Senin (3/2/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gelombang kemarahan kembali membara.

Ribuan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Asosiasi Garda Indonesia, bersama mahasiswa dari BEM UI, bersiap mengguncang Jakarta dengan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung DPR RI pada Rabu, 17 September 2025.

Aksi ini bukan sekadar demonstrasi biasa, ini adalah bentuk perlawanan yang terus membesar, menyusul tewasnya dua pengemudi ojol pada 28 Agustus lalu.

Garda Indonesia dengan tegas menyatakan, aksi ini tak akan berhenti sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Di garis depan protes, satu nama menjadi simbol kekecewaan, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.

Ia dituding terlalu berpihak pada aplikator dan mengabaikan nasib para pengemudi yang bertaruh nyawa di jalanan setiap hari.

Jumlah massa diperkirakan mencapai 2.000 hingga 5.000 orang, terdiri dari pengemudi roda dua, driver mobil online, hingga kurir online.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa aksi kali ini merupakan kelanjutan dari eskalasi perlawanan rakyat, khususnya pasca tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua pengemudi ojol, Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansyah di Makassar.

Baca juga: Daging Anjing Dibikin Sup dan Rendang, Pemilik Rumah Makan di Pelalawan Ini Diamankan Polisi

Baca juga: Awalnya Main Sunat-Sunatan, tetapi Gunting Prakarya Lukai Kelamin Bocah PAUD di Solo

Garda menilai tragedi tersebut menjadi simbol perlawanan bahwa jika suara ojol diabaikan, potensi konflik sosial bisa meluas.

“Garda bersama mahasiswa tidak akan surut melawan pemerintahan yang kami nilai pro kapitalis. Menteri lebih memilih duduk bersama para pengusaha aplikator dibanding mendengar keluhan ojol,” ujar Igun dalam keterangannya, Senin (15/9/2025).

Salah satu fokus utama aksi adalah tuntutan pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi

Garda menilai Dudy tidak kompeten dan lebih berpihak pada kepentingan perusahaan aplikator dibanding pengemudi. 

“Selagi Presiden masih mempertahankan Dudy Purwaghandi, tuntutan utama ojol akan terus dihalangi,” tegas Igun.

Adapun tujuh tuntutan utama dari para pengemudi ojol, yakni:

1. RUU Transportasi Online segera masuk Prolegnas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved