Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

MIRIS , Video Viral 15 Siswi SMP di Kendari Pesta Tembakau Gorila, 4 Orang Positif Narkoba

Bikin miris saja masa depan anak bangsa. 15 siswi SMP di Kendari pesta tembakau gorilas di dalam kamar mereka. 4 orang positif narkoba

Editor: Budi Rahmat
Tribun Sultra/net
TEMBAKAU GORILA- Miris sekali. 15 remaja SMP pesta tembakau gorila di dalam kamar di Kota Kendari. 4 orang dinyatakan positif 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sungguh sudah kebablasan. Baru-baru ini telah vrial sejumalh anak remaja perempuan di Kota Kendari yang tengah asik mengisap narkoba jenis tembakau gorilas.

Tak tanggung-tanggung, mereka akhirnya dinyatakan positif mengkosnusmi barang terlarang tersebut.

Yang bikin miris tentu saja bagaimana mereka dengan nyaman dan santianya mengkonsumsi barang ilegal itu.

Baca juga: Ada-ada Saja, 2 Desa di Kabupaten Bogor jadi Agunan Pinjaman ke Bank, Kini Warganya Resah, Kok Bisa?

bahkan vidoenya sampai beredar. Mereka semua adalah remaja perempuan. Ini yang bikin hati makin miris.

Lantas, bagaimana mereka bisa bersama-sama mengkonsumsi hal yang melanggara hukum itu.

Dimana mereka mendapatkannya dan dimana pula mereka mengkonsumsi bareng.

Videonya Telah Viral

Sebuah video viral merekam sejumlah pelajar perempuan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, diduga sedang mengonsumsi narkotika jenis tembakau sintesis.

Video tersebut viral di media sosial setelah tersebar di grup WhatsApp pada Senin (22/9/2025).

Video ini memicu respons cepat dari pihak berwenang, yang berujung pada terungkapnya empat siswi Sekolah Menengah Pertama atau SMP yang positif menggunakan zat berbahaya tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kendari, Saemina, membenarkan adanya kejadian ini.

Setelah video tersebut menyebar, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan pemeriksaan.

"Setelah diketahui, kami langsung koordinasi dengan Polresta Kendari," kata Saemina saat dihubungi TribunnewsSultra.com via telepon, Selasa (23/9/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Saemina menyebut empat siswi terbukti positif menggunakan narkotika sintesis.

"Sudah diserahkan ke BNN untuk direhab," ujar Saemina.

Baca juga: NASIB Zamroni Aziz Kemenag NTB yang Viral Lempar Stand Mic, Langsung Minta Maaf, IG Kena Serbu

Video yang menyebar di grup WhatsApp pada Senin kemarin, terdiri dari dua potongan video dan beberapa foto.

Dalam salah satu video, seorang pelajar terlihat mengeluarkan gulungan berbentuk rokok dari tasnya.

Saat temannya bertanya, pelajar tersebut menjelaskan itu adalah tembakau sintesis.

Video lainnya menunjukkan beberapa pelajar SMP, baik yang masih mengenakan seragam sekolah maupun baju biasa, berada di sebuah kamar.

Mereka terlihat mengisap rokok yang diduga tembakau sintesis sambil tertawa dan bercanda.

Setelah video tersebut viral, pelajar yang terlibat langsung dikumpulkan di ruangan Satuan Narkoba Polresta Kendari untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Satresnarkoba Polresta Kendari, AKP Andi Musakkir, menjelaskan pihaknya segera mengumpulkan 15 siswi yang diduga terlibat atau berada di dalam video tersebut.

"Setelah kami menerima laporan dan melihat video yang viral, kami langsung berkomunikasi dengan pihak guru untuk mengumpulkan para siswi," ungkap AKP Andi Musakkir, Selasa.

"Mereka kemudian dibawa ke Mako Polresta Kendari untuk dilakukan pemeriksaan dan tes urine," ujarya menambahkan.

Dari 15 siswi yang menjalani tes urine, empat di antaranya menunjukkan hasil positif narkoba.

Keempat siswi tersebut segera diproses untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Hari ini, empat orang yang positif akan kami bawa ke BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) Kendari untuk mendapatkan rehabilitasi," tambah Musakkir.

Polisi Ungkap Lokasi Pembelian

Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari mengungkap kronologi para pelajar perempuan memperoleh hingga menggunakan narkotika jenis tembakau sintesis.

Sejumlah siswi Sekolah Menengah Pertama atau SMP di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) viral gegara merekam aksinya menggunakan rokok tembakau sintetis.

Video tersebut viral di media sosial setelah tersebar di grup WhatsApp pasa Senin (22/9/2025).

Video tersebut menampilkan sekelompok pelajar berseragam dan berpakaian biasa sedang merokok di sebuah ruangan.

Dalam percakapan yang terekam, salah satu pelajar menjelaskan barang yang diisapnya adalah tembakau sintesis.

Kepala Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Kendari, AKP Andi Musakkir, menanggapi laporan masyarakat atas viralnya video tersebut dan langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah yang bersangkutan.

Pihaknya segera mengumpulkan 15 siswi yang diduga terlibat atau berada di dalam video tersebut.

Polresta Kendari mengungkapkan narkotika yang digunakan para siswi dibeli melalui platform Instagram.

Kejadian tersebut membuka tabir baru mengenai modus peredaran gelap narkoba yang kini merambah media sosial.

Hal itu menjadi ancaman serius dari jaringan narkoba online yang menyasar generasi muda.

"Setelah kami menerima laporan dan melihat video yang viral, kami langsung berkomunikasi dengan pihak guru untuk mengumpulkan para siswi. Mereka dibawa ke Mako Polresta Kendari untuk dilakukan pemeriksaan dan tes urine," ungkap AKP Andi Musakkir, Selasa (23/9/2025).

Dari 15 siswi yang menjalani tes urine, empat di antaranya menunjukkan hasil positif narkotika.

Keempat siswi tersebut segera diproses untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan akan dibawa ke BNN Kendari untuk mendapatkan rehabilitasi.

Kantor BNN Kota Kendari berada di Jalan Bunggasi Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, tak jauh dari Pasar Anduonohu, sekira 350 meter.

Kantor BNN berjarak sekira 6,7 kilometer atau 14 menit bekendara dari Polresta Kendari di Jalan DI Panjaitan, Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua.

Titik krusial dari kasus ini adalah pengakuan para siswi mengenai cara mereka mendapatkan barang haram tersebut. 

Menurut AKP Andi Musakkir, para siswi mengaku membeli tembakau sintesis melalui media sosial.

"Berdasarkan pengakuan para siswi, narkotika itu mereka beli lewat akun Instagram," jelasnya.

Pengungkapan ini menjadi alarm bagi semua pihak, peredaran narkotika kini tidak lagi terbatas pada transaksi tatap muka.

Media sosial telah beralih fungsi menjadi pasar gelap yang mudah diakses dan sulit dipantau.

Akun-akun penjual narkoba seringkali menggunakan bahasa sandi atau kode tertentu, serta menghapus jejak setelah transaksi selesai, membuat pelacakan oleh aparat menjadi lebih menantang.

Modus pembelian online ini memungkinkan anak-anak dan remaja untuk mengakses zat terlarang secara diam-diam, jauh dari pengawasan orang tua dan guru.

Tembakau sintesis, yang juga dikenal dengan sebutan "sinte" atau "gorila", adalah jenis narkotika golongan I yang sangat berbahaya.

Efeknya yang tidak terprediksi, seringkali menyebabkan halusinasi berat, panik, kejang, bahkan kematian mendadak.

Kasus ini menjadi cerminan dari tantangan besar yang dihadapi aparat penegak hukum dalam membendung arus peredaran narkoba di era digital.

Menjaga pergaulan anak gadis remaja adalah tantangan yang memerlukan keseimbangan antara pengawasan dan kepercayaan. Berikut beberapa cara bijak yang bisa dilakukan orangtua:

Bangun Komunikasi Terbuka
Jadilah pendengar yang baik tanpa langsung menghakimi.

Tanyakan pendapat anak tentang teman-temannya, aktivitas mereka, dan hal-hal yang sedang tren.

Gunakan momen santai (misalnya saat makan malam) untuk ngobrol ringan tapi bermakna.

Edukasi Nilai dan Prinsip
Tanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat sejak dini.

Diskusikan batasan yang sehat dalam pergaulan, termasuk soal pacaran, media sosial, dan tekanan teman sebaya.

Awasi Media Sosial dengan Bijak
Jangan langsung melarang, tapi ajak anak berdiskusi tentang risiko dan etika digital.

Gunakan pendekatan kolaboratif, misalnya membuat aturan bersama soal waktu penggunaan gadget atau akun media sosial.

Kenali Lingkungan dan Teman-Temannya
Ajak anak untuk memperkenalkan teman-temannya.

Sesekali undang mereka ke rumah agar orangtua bisa mengenal lebih dekat.

Beri Ruang dan Kepercayaan
Hindari sikap terlalu protektif yang bisa membuat anak merasa terkekang.

Tunjukkan bahwa kepercayaan itu diberikan, tapi bisa hilang jika disalahgunakan.

Libatkan Anak dalam Aktivitas Positif
Dorong anak ikut kegiatan ekstrakurikuler, komunitas, atau kegiatan sosial yang membangun karakter.

Bantu anak menemukan passion-nya agar waktunya terisi dengan hal-hal produktif.(*)

Sumber : Tribun Sultra

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved