Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

'Tunggu Ayah Nak' Sesal Tangis Agung, Otak Pembunuh & Pembakar Sopir Serta Truknya di Sumsel

Agung berperan mengeksekusi korban dengan cara mencekik serta merencanakan merampas uang dan kendaraan korban. 

Tribunsumsel.com
TERSANGKA PEMBAKAR SOPIR- Agung Sanjaya, satu dari 4 tersangka pembunuhan dan bakar Asril Wahyudi (28 ), sopir Solok Selatan, menyesal hingga titip pesan ke istri dan anaknya 

"Tepatnya hari Minggu malam (12/10/2025), karena tidak dihiraukan menurut mereka kecewa karean pekerjaan itu ada trouble dari harga pembayarannya atau nanti tidak cocok, jadi mereka kembali dari sana, dan mereka sudah merencanakan (pembunuh),"

"Kata teman-temannya 'nanti ada mobil yang kemarin itu gimana kalau kita ambil aja barang-barangnya, kan ada handphone, barang', katanya.

"Kemudian 'saya mau ikut lagi' katanya, ketika naik mobil seketika mereka langsung melakukan aksinya," ujarnya.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan labfor, temuan menunjukkan peristiwa itu merupakan tindakan pidana bukan sekadar kecelakaan kebakaran.

Berdasarkan pengakuan tersangka dan hasil pemeriksaan penyidik, peran keempat pelaku dirinci sebagai berikut:

AS — Diidentifikasi sebagai pelaku utama yang mengeksekusi korban.

Saat menaiki mobil korban, AS duduk di belakang sopir dan menurut pengakuan melakukan upaya mencekik korban menggunakan jaket hingga tak bernyawa.
 
Setelah korban dipastikan meninggal, AS mengambil alih kendali kendaraan karena pernah bekerja sebagai sopir. 

Kemudian setelah mencekik korban, RS, IS, dan AD — ketiga tersangka membantu memindahkan mayat korban ke sisi kendaraan dan membantu perencanaan serta pelaksanaan tindak kejahatan. 

Pembakaran dan upaya menguasai kendaraan

Awalnya para tersangka berniat untuk menguasai kendaraan korban.
 
Menurut keterangan AKP Mukhlis, AS menyatakan rencana membawa truk ke Lampung untuk dijual. 

Sementara mayat korban akan dibuang ke perkebunan tebu untuk menghilangkan jejak.

Namun saat berada di area perkebunan tebu, truk yang membawa mereka tiba-tiba mati — kemungkinan diduga dimatikan atau ada masalah mekanis — sehingga upaya membawa kabur kendaraan gagal. 

Karena tidak berhasil membawa truk, AS bersama AD turun mencari bahan bakar, menyiramkan bahan bakar ke arah korban, lalu menyalakan api. 

"Mereka mengambil inisiatif AS turun bersama denagn AD mencari bahan bakar kemudian disiram-siramkan ke korban, kemudian dibakar, karena gak mempan dibakar akhirnya dicarilah tebu kering untuk penyulutnya, hiduplah disana dan terbakar," bebernya.

Setelah aksi itu, para pelaku mengambil uang di saku korban sebesar Rp214.000.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved