Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siswi MTs Sukabumi Korban Bullying Akhiri Hidup, Tinggalkan Surat Curhat Nama-nama Teman yang Baik

Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah korban dievakuasi dan dimakamkan pada Rabu pagi (30/10) dengan disaksikan keluarga dan warga sekitar.

Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com
AKHIRI HIDUP - Seorang remaja putri berinisial AK (14) ditemukan dalam keadaan tergantung di kusen pintu.  

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi, Dadang Ramdani, prihatin terkait peristiwa meninggalnya seorang siswi madrasah tsanawiyah (MTs) di wilayah Cikembar Kabupaten Sukabumi yang diduga mendapat bullying dari teman-temannya. 

"Ini sangat memprihatinkan sekali, karena yang pasti terjadinya peristiwa itu apakah memang murni bunuh diri atau ada kondisi lain, adanya dugaan bullying," ujar Dadang, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, Kemenag juga tengah menelusuri berbagai fakta dan informasi terkait siswi itu.

"Termasuk berkomunikasi dengan Kasi Bimas, katanya posisi TKP berada di rumah tinggal yang bersangkutan," tuturnya. 

Dadang menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.

"Saya masih mengumpulkan data dan informasi. Kebetulan tadi saya sudah Kepolisian juga sedang melakukan pendalaman," ucapnya.

Ia menegaskan pentingnya memastikan apakah kejadian itu murni tindakan bunuh diri atau ada faktor lain yang melatarbelakanginya, termasuk kemungkinan adanya tindakan perundungan.

"Itu perlu dicari tahu dulu penjelasannya. Kalau memang akibat bullying, tentu kami sangat prihatin,” ungkapnya.

Dia menegaskan, lembaga pendidikan madrasah selama ini berupaya membangun karakter peserta didik melalui nilai-nilai keagamaan agar menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

"Yang kami tahu dan kami lakukan di madrasah adalah membangun karakter anak. Nilai-nilai agama menjadi pedoman agar mereka tidak terjebak dalam perilaku menghujat atau mem-bully. Bullying ini berdampak luar biasa dan menjadi keprihatinan kita semua,” ucap dia.

Dadang menambahkan, kasus ini akan menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan dalam kebijakan pembinaan karakter di madrasah ke depan. 

"Tentu ini menjadi evaluasi kami khususnya, bahwa peristiwa bullying ini tidak boleh terjadi. Apalagi sampai menyebabkan korban," ucap dia.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian langsung bergerak setelah menerima laporan dari keluarga korban. 

"Kita baru saja sudah menerima laporan (LP) dari keluarganya," ucap Hartono, Rabu.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sebuah surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh korban sebelum meninggal dunia. 

Surat tersebut berisi curahan hati korban mengenai tekanan dan perlakuan bullying yang diterimanya di lingkungan sekolah. 

"Langsung kami melakukan penyelidikan bullying terhadap korban," kata Tono. 

(*)

Sumber: TribunJabar.id, TribunJabar.id, TribunJabar.id

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved