Dosen di Jambi Meregang Nyawa di Tangan Polisi: Bripda Waldi Mengamuk saat Ditolak
Saat ditemukan, tubuh korban berada di kamar, tertutup sarung, dengan luka parah di bagian kepala dan leher.
Penulis: ucok loho | Editor: Firmauli Sihaloho
Ringkasan Berita:
- Tubuh korban berada di kamar, tertutup sarung, dengan luka parah di bagian kepala dan leher.
- Erni dan pelaku, Bripda Waldi, sebelumnya pernah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih dua tahun.
- Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bripda Waldi kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap dosen bernama Erni Yuniarti (37).
Korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Kelurahan Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, pada Sabtu lalu.
Erni, yang merupakan ketua program studi di IAKN Setih Setio Bungo, pertama kali ditemukan oleh rekan-rekan kampusnya.
Mereka mendatangi rumah korban setelah dua hari berturut-turut Erni tidak hadir mengajar dan tidak dapat dihubungi.
Saat ditemukan, tubuh korban berada di kamar, tertutup sarung, dengan luka parah di bagian kepala dan leher.
Selain itu, beberapa barang berharga miliknya seperti mobil dan sepeda motor dilaporkan hilang.
Kurang dari sehari setelah penemuan jenazah, aparat gabungan dari Polres Bungo dan Polres Tebo berhasil menangkap Waldi di rumah kontrakannya di wilayah Tebo.
Penyelidikan mengungkap bahwa Erni dan pelaku, Bripda Waldi, sebelumnya pernah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih dua tahun.
Namun, hubungan tersebut berakhir setelah Erni memutuskan untuk meninggalkan Waldi karena mengetahui bahwa ia memiliki kedekatan dengan perempuan lain.
Baca juga: Penghasilan Melda Safitri Tembus Rp 233 Juta Per Minggu Usai Dicerai Suami yang Lulus PPPK
Baca juga: Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo di Inhu Terbakar, Helikopter Water Bombing Dikerahkan ke Lokasi
Keputusan Erni untuk mengakhiri hubungan itu rupanya memicu kemarahan dan rasa cemburu pelaku, terutama setelah muncul kabar bahwa korban mulai dekat dengan pria lain.
Dalam kondisi emosional dan tidak terkendali, Waldi diduga menyerang dan menghabisi nyawa Erni dengan cara yang kejam.
Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian juga menemukan adanya dugaan tindak kekerasan seksual yang terjadi sebelum pembunuhan berlangsung.
“Dari CCTV dan keterangan warga, pelaku tampak gondrong karena mengenakan wig. Ini menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan,” jelas Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.
Kapolres menegaskan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan secara profesional dan transparan, tanpa perlakuan khusus meskipun pelaku adalah anggota kepolisian.
"Tidak ada yang ditutupi. Penegakan hukum akan berjalan objektif,” tegasnya, Minggu (2/11/2025).
Tim kepolisian, diterangkan AKBP Natalena turut berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu unit mobil Honda Jazz putih, sepeda motor PCX, perhiasan emas milik korban, dan ponsel korban yang sempat digunakan pelaku untuk berkomunikasi.
Biodata Korban
Nama Lengkap: Ns. Hj. Erni Yuniati, S.Kep, M.Kep
Usia: 37 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Profesi: Dosen
Jabatan: Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Institusi: Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setia (IAK SS) Muara Bungo
Tempat Tinggal: Perumahan Al-Kausar Residence, Blok A06, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi
Asal: Warga Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo
Karakter: Dikenal ramah, aktif di lingkungan kampus, dan dihormati oleh rekan kerja serta mahasiswa
Hasil Visum
EY Dosen perempuan ditemukan tewas di atas kasur kamarnya di Perumahan Al-Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Sabtu (1/11/2025) pukul 13.00 WIB diduga menjadi korban pemerkosaan.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan adanya sperma di celana korban.
"Diduga ada pemerkosaan, karena ditemukan sperma di celana korban," kata Natalena, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (2/11/2025).
Pemeriksaan jenazah yang dilakukan oleh dr. Sepriyedi dari RSUD H Hanafie Muara Bungo menemukan bukti kekerasan yang signifikan.
Dokter menemukan lebam dan luka di area kepala dan leher, serta tanda-tanda mencurigakan di sekujur tubuh korban.
Bukti-bukti kekerasan yang ditemukan antara lain:
1. Luka di Kepala
Terdapat lebam di seluruh wajah dan benjolan besar di kepala bagian belakang dengan dimensi lebar sekitar 13 cm dan panjang 10 cm.
2. Kekerasan Leher dan Bahu
Ditemukan lebam pada bagian leher dan memar di kedua bahu (kanan dan kiri), yang diduga akibat benda tumpul atau tajam.
3. Dugaan Kekerasan Seksual
Tim medis juga menemukan adanya cairan pada bagian organ intim korban, yang mengindikasikan adanya dugaan kekerasan seksual.
Dokter memperkirakan Dosen EY, yang merupakan warga Kecamatan Pelepat Ilir, ini telah meninggal dunia sekitar 12 jam sebelum ditemukan.
Perkiraan waktu kematian ini didukung oleh temuan darah berwarna gelap yang keluar dari mulut dan hidung korban, yang mengindikasikan proses pembusukan awal.
Keluarga Siapkan Langkah Hukum
Penemuan jenazah yang mengindikasikan pembunuhan ini sontak membuat warga panik dan segera melaporkannya kepada pihak berwajib.
Tak lama berselang, Polsek Kota Muara Bungo bersama Tim Inafis Polres Bungo segera tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.
Korban ditemukan di atas tempat tidur, tertutup sarung, dan masih mengenakan sebagian pakaian.
Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham Tri Kurnia, membenarkan laporan tersebut:
"Kami dari Polres Bungo mendapatkan laporan adanya penemuan mayat di perumahan BTN Al Kausar, seorang wanita. Untuk sekarang sudah dibawa ke ruang jenazah rumah sakit Hanafie," jelas AKP Ilham.
Saat ini, polisi belum menetapkan penyebab pasti kematian, namun bukti visum menjadi petunjuk kuat.
Proses penyelidikan masih intensif dilakukan, termasuk pemeriksaan saksi dan pengumpulan bukti tambahan.
Sementara itu, pihak keluarga korban dikabarkan tengah berkoordinasi dengan penyidik terkait kelanjutan proses hukum.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan warga yang berharap pelaku kejahatan segera ditangkap dan diadili.
EY diketahui menjabat sebagai Ketua prodi salah satu sekolah di Jambi.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai dosen yang ramah dan berdedikasi tinggi terhadap mahasiswanya.
Pembunuhan itu terungkap setelah rekan kerjanya tidak melihat korban selama dua hari mengajar di kampus.
Puncaknya ketika rekan kerjanya tidak mendapatkan respons ketika menghubungi dosen EY melalui telepon seluler.
Ternyata dosen EY ditemukan tidak bernyawa di dalam rumahnya.
Dia ditemukan oleh rekannya sesama dosen dalam kondisi terbujur kaku di atas tempat tidur dan tertutup sarung.
"Rekannya datang karena khawatir. Dipanggil beberapa kali tidak ada jawaban." ujar Kepala Kampung setempat, Madin Maulana.
"Saat pintu dibuka, korban ditemukan tidak bernyawa,” sambungnya.
| Wapres Gibran yang Sungguh Canggih: Ingin Cetak Santri Ahli Blockchain, AI, Robotik dan Biotek |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 167 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Lembar Aktivitas 16 |
|
|---|
| Jasad Kaku Tertutup Sarung Dibunuh Polisi, Dokter Temukan Tanda Mencurigakan di Tubuh Dosen EY |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 166 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Peninggalan Peradaban Islam |
|
|---|
| Kini Dukung Prabowo dan Ganti Logo Projo, Budi Arie Bantah Buang Jokowi dari Projo |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.