Pembentukan 750 Batalyon Tempur, 5 Koarmada hingga Satuan Antariksa, Begini Penjelasan Mabes TNI
Menurutnya, pembangunan kekuatan ini tidak sekadar memperbanyak pasukan, melainkan juga memperkuat kesiapan TNI
Ringkasan Berita:
- Seluruh kekuatan TNI tersebut akan tetap berada dalam sistem komando dan kendali Mabes TNI
- Kemenko Polkam disebutkan pembangunan kekuatan pertahanan diarahkan pada pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan)
- TNI AU juga menargetkan pengembangan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional.
TRIBUNPEKANBARU.COM Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) akhirnya memberikan penjelasan terkait wacana besar.
Yakni pembangunan kekuatan militer nasional yang mencakup pembentukan 750 batalyon tempur baru, lima Komando Armada (Koarmada), serta Satuan Antariksa yang ditargetkan rampung pada tahun 2029.
Rencana ambisius ini pertama kali mencuat setelah Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tentang sinkronisasi pembangunan kekuatan TNI untuk periode 2025–2029 pekan lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan bahwa agenda ini merupakan bagian dari langkah strategis TNI dalam membentuk Postur Ideal TNI.
Ini juga sejalan dengan arah dan kebijakan pertahanan negara.
Menurutnya, pembangunan kekuatan ini tidak sekadar memperbanyak pasukan, melainkan juga memperkuat kesiapan TNI menghadapi tantangan keamanan masa depan, termasuk di domain antariksa.
Pembangunan itu, jelas Freddy, disusun secara bertahap, terukur, dan realistis dengan mempertimbangkan dinamika lingkungan strategis, kemampuan anggaran, serta perkembangan teknologi pertahanan.
Namun, ia menegaskan saat ini hal tersebut masih dalam tahap perencanaan.
"Terkait rencana pembentukan 750 batalyon tempur, 5 Koarmada RI, serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional," kata Freddy saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (2/11/2025).
Baca juga: Misteri Tewasnya Dosen Erni Yuniati, Hasil Visum Temukan Cairan Tak Wajar di Bagian Intim
Baca juga: Vidi Aldiano Umumkan Pamit Dari Panggung Hiburan: Semoga Kalian Bisa Terima Keputusan Gue
Ia menjelaskan bila rencana itu terealisasi maka seluruh kekuatan TNI tersebut akan tetap berada dalam sistem komando dan kendali Mabes TNI sebagai organisasi induk yang mengkoordinasikan ketiga matra secara terpadu.
Menurutnya pembentukan satuan-satuan baru tersebut tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan efektivitas tugas-tugas Mabes TNI, khususnya di bidang operasi dan kesiapsiagaan.
"Peningkatan jumlah dan kemampuan satuan akan memperkuat daya tangkal serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan TNI di seluruh wilayah yurisdiksi NKRI," kata Freddy.
Ia mengungkapkan secara keseluruhan, rencana itu mencerminkan komitmen negara dan TNI untuk terus bertransformasi menuju kekuatan yang modern, adaptif, dan mampu menjawab tantangan masa depan.
"Termasuk di domain baru seperti siber dan antariksa, dalam rangka menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia," pungkasnya.
Penguatan Pertahanan Darat di Perbatasan
| Demi Vaksin TBC, Indonesia Dapat Pinjaman Rp 4 Triliun dari Bank Dunia |
|
|---|
| Dosen di Jambi Meregang Nyawa di Tangan Polisi: Bripda Waldi Mengamuk saat Ditolak |
|
|---|
| Wapres Gibran yang Sungguh Canggih: Ingin Cetak Santri Ahli Blockchain, AI, Robotik dan Biotek |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 167 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Lembar Aktivitas 16 |
|
|---|
| Jasad Kaku Tertutup Sarung Dibunuh Polisi, Dokter Temukan Tanda Mencurigakan di Tubuh Dosen EY |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.