Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Fakta Baru Polisi Bunuh Dosen, Bripda Waldi 15 Tahun Lebih Muda dari Erni, Punya Banyak Pacar

Bripda Waldi yang masih berusia 22 tahun mengakui perbuatannya telah menghabisi nyawa dosen Erni Yuniarti yang 15 tahun lebih tua darinya.

Editor: Muhammad Ridho
TikTok @via.bimo | Facebook Janah
SOSOK ERNI YUNIATI - Inilah Erni Yuniati, dosen di Jambi yang dirudapaksa dan dibunuh oleh oknum polisi bernama Bripda Waldi. Pelaku diduga nekat karena ditolak balikan oleh korban. 

Penyidik masih mendalami motif pembunuhan dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Korban ini merupakan pacar pelaku. Meski pelaku memiliki banyak cewek," kata AKBP Natalena, Senin (3/11/2025).

Profil Bripda Waldi 

Bripda Waldi merupakan anggota Polres Tebo berusia 22 tahun. 

Bripda adalah singkatan dari Brigadir Polisi Dua, yaitu pangkat terendah dalam golongan Bintara di Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Menurut Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, Bripda Waldi memiliki perangai bengis dan kejam.

“Pelaku ini bengis dan kejam" ujarnya.

Bahkan, Natalena mengatakan, proses pengungkapan kasus sempat mengalami kendala karena pelaku berupaya menghilangkan jejak dan tidak kooperatif saat diperiksa.

“Pelaku ini cukup ulet dalam berkelit. Namun setelah dilakukan penelusuran oleh beberapa tim, seluruh hasil mengarah kepada W, dan akhirnya kami tetapkan sebagai tersangka,” tegasnya. 

Ancaman PTDH Sudah di Depan Mata

Pelaku yang ironisnya bertugas di unit Propam, yang seharusnya menjaga disiplin dan etika, dijamin akan menerima sanksi etik terberat.

"Dikenakan ada dua hukum yaitu hukum pidana umum, kemudian juga kode etik kepolisian yang di sini kemungkinan kami akan lakukan kode etik kepolisian yaitu PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) itu jelas," tegas AKBP Natalena.

Komitmen ini ditegaskan sebagai bentuk tanggung jawab Polri dalam menegakkan hukum, bahkan terhadap anggotanya sendiri.

Waldi akan kehilangan statusnya sebagai polisi setelah terbukti melanggar kode etik dan melakukan tindak pidana berat.

Kronologi Penemuan Jenazah

Penemuan jenazah EY bermula dari kekhawatiran rekan-rekannya di IAK SS Muaro Bungo.

Selama dua hari korban tidak hadir mengajar dan tidak merespons panggilan telepon.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved