Diculik dari Makassar Berakhir di Jambi: Kini Bilqis Jalani Trauma Healing, Ada Perubahan Sikap

Ringkasan Berita:

• Seperti kalau ada yang dia inginkan lebih agresif daripada sebelumnya. Misalnya itu kalau minta mainan
• Dwi juga sempat berbincang langsung dengan Bilqis mengenai pengalamannya saat berada di lingkungan Suku Anak Dalam (SAD) di Provinsi Jambi.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bilqis Ramdhani (4) merupakan bocah korban perdagangan anak lintas provinsi.

Bilqis merupakan warga Makassar dan ditemukan di Jambi.

Kini, kondisi psikologis Bilqis Ramdhani (4) mulai menunjukkan perubahan yang cukup mencolok.

Perubahan perilaku itu diungkapkan oleh sang ayah, Dwi Nurmas (34), ketika menerima kunjungan tim Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar di kediamannya, Kecamatan Rappocini, pada Selasa malam (11/11/2025).

Menurut Dwi, Bilqis kini cenderung lebih reaktif dan bersikap agresif ketika menginginkan sesuatu, berbeda dengan perilakunya sebelum peristiwa tersebut terjadi.

“Alhamdulillah kondisinya sekarang baik masih seperti biasa, cuma agak-agak kasar, kalau ada dia minta sesuatu lebih agresif berbeda dengan kemarin-kemarin,” ujar Dwi.

Ia menambahkan, Bilqis memang dikenal hiperaktif dan mudah bergaul dengan orang lain, sehingga perubahan perilaku yang muncul hanya terkait intensitas agresivitasnya.

“Perubahannya hanya itu lebih agresif.

Seperti kalau ada yang dia inginkan lebih agresif daripada sebelumnya. Misalnya itu kalau minta mainan,” tutur Dwi.

Baca juga: Viral Sering Ciumi Anak Perempuan: Gus Elham Ngaku Khilaf, Janji Berbenah

Baca juga: Sempat Syok, Henny Istri Gubernur Riau Non Aktif Abdul Wahid Sudah Kembali Masuk Kerja di Jakarta

Cerita Bilqis Soal Pengalaman di Lokasi Penculikan

Dwi juga sempat berbincang langsung dengan Bilqis mengenai pengalamannya saat berada di lingkungan Suku Anak Dalam (SAD) di Provinsi Jambi.

“Dia sebut ada anjing, ada bayi-bayi seumurannya. Saya tanya, tidur di mana nak?

Dia bilang sama bapak-bapak. Dia pikirnya bapak-bapak itu saya begitu. Makan apa di sana? Dia bilang makan mi,” ungkap Dwi.

Sementara itu, Kepala DP3A Makassar, Ita Isdiana Anwar, menjelaskan kunjungannya bertujuan memberikan layanan trauma healing kepada Bilqis.

Langkah ini merupakan penanganan awal untuk mencegah trauma jangka panjang pasca penculikan.