Berita Regional
Kronologi Polisi Tewas Ditikam Pamannya, Pelaku Kesal Istri Tak Kabari Korban Nginap di Rumah
Junaido mengaku dirinya kesal lantaran sang istri berinisial H tidak mengabarinya terkait Bripka Laode Abdul Salman nginap
TRIBUNPEKANBARU.COM -- Berikut kronologi Bripka Laode Abdul Salman tewas setelah ditikam pamannya Junaido (43), Sabtu (15/11/2025) dinihari sekitar pukul 01.30 wita.
Penganiayaan menggunakan senjata tajam (tajam) jenis badik yang menewaskan korban yang juga pelatih paralayang (olahraga terbang bebas menggunakan parasut) tersebut terjadi di rumah pelaku.
Lokasi kejadiannya di Lorong Merak, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.
Junaido (43) memberikan pengakuan kepada polisi yang mengamankannya usai menikam sang keponakan Bripka Laode Abdul Salman alias Bripka Laode Abdul Salman, Sabtu (15/11/2025) dini hari.
Junaido mengaku dirinya kesal lantaran sang istri berinisial H tidak mengabarinya terkait Bripka Laode Abdul Salman yang akan tidur (menginap) di rumah.
"Saya itu dengan istri saya saling menyayangi. Tapi itulah, di saat saya melaksanakan piket. Kamu hargai saya lah. Ada keluarga mau datang," kata J dikutip TribunnewsSultra.com dalam rekaman yang didokumentasikan pihak kepolisian, Sabtu (15/11/2025).
Bripka Laode Abdul Salman adalah keponakan langsung dari H, istri Junaido. Dia mengaku tak memiliki masalah dengan Bripka Laode Abdul Salman.
Hanya saja dia kecewa lantaran tak diberitahukan sang istri akan kedatangan keponakannya itu.
Diketahui Bripka Laode Abdul Salman datang ke Kota Kendari dan menginap di rumah Junaido.
Bripka Laode Abdul Salman memiliki agenda penting di Kendari karena mengantar atlet paralayang.
Peristiwa bermula saat J cekcok dengan istrinya.
Bripka Laode Abdul Salman yang sudah tertidur pun terbangun dan mencoba melerai pertengkaran.
Sayangnya, ia menjadi korban keganasan dari pamannya.
Saat polisi mendatangi pelaku, tubuh Bripka Laode Abdul Salman sudah terbujur di ruang tengah rumah Junaido.
Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Bahkan sempat meminta izin pada J sebelum memulai olah TKP.
J nampak pasrah, setelah sempat melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian.
J Masih Pakai Pakaian Dalam
Junaido masih mengenakan celana dalam atau kolor saat sejumlah polisi sudah berada di lokasi kejadian, Sabtu (15/11/2025).
Ia sempat keluar dan berdiri di teras rumah.
Momen penangkapan tersebut terekam kamera awak media.
Terlihat sejumlah petugas kepolisian dan beberapa orang berpakaian biasa, sudah berada di depan rumah bercat warna kuning.
Sementara, Junaido pelaku penikaman keluar hanya dengan memakai kolor saja.
Ada seorang pria berkaos putih meminta pelaku untuk masuk dan mengenakan celana.
"Pakai celana dulu," kata pria tersebut dikutip dari rekaman video.
Lantas, si pelaku berinisial J ini masuk kembali.
Terlihat jelas dalam rekaman, jejak kaki pelaku dipenuhi darah.
Pria berkaos putih pun mencoba bernegosiasi agar pelaku segera keluar kembali.
Ia turut mempertanyakan parang yang diduga digunakan untuk menikam korban.
"Mana parangnya?," tutur sang pria.
"Kita cerita dulu baik-baik," ujarnya.
Pelaku pun keluar dengan seragam dinasnya dan mengenakan kaos kaki.
Sampai akhirnya ia diajak berkompromi terlebih dahulu.
Sementara bernegosiasi dan menceritakan peristiwa yang terjadi di dalam rumahnya.
Perlahan polisi pun masuk ke rumah yang menjadi saksi bisu tewasnya Bripka LAS.
Jasad LAS terbaring tak berdaya dengan lumuran darah yang sudah merembes ke lantai rumah.
Insiden penikaman ini, membuat gempar masyarakat Kota Kendari.
Kronologis Kejadian
Peristiwa berdarah itu terjadi di Lorong Merak, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.
Dari keterangan HA, istri pelaku kepada kepolisian, saat kejadian dia sedang beristirahat dengan anaknya FI di rumah tersebut, Sabtu sekitar pukul 00.00 dinihari.
Suaminya J, ASN salah satu institusi pulang selepas dari piket jaga di markasnya.
J yang saat itu di bawah pengaruh minuman beralkohol terlibat cekcok dengan HA dan anaknya FI di dalam rumah.
J sempat ingin menikam anak dan istrinya HA.
Bripka LAS, keponakan HA, yang juga berada di dalam rumah tersebut mendengar keributan itu.
Korban sempat melerai pertengkaran tante dan pamannya.
Dia lalu meminta HA dan FI keluar dari rumah untuk mengamankan diri.
J malah berbalik menyerang Bripka LAS dengan menggunakan badik hingga korban tewas.
HA dan FI kemudian lari keluar rumah untuk meminta pertolongan warga.
Profil Bripka Abdul Salman
Bripka Abdul Salman lahir di Jayapura, 8 Desember 1988.
Selain seorang anggota Polres Tolikara, Sulawesi Tenggara, Bripka Abdul Salman juga seorang pelatih paralayang.
Paralayang adalah olahraga terbang bebas menggunakan kain parasut khusus (paraglider) yang diluncurkan dari ketinggian seperti bukit, gunung, atau tebing, dengan memanfaatkan angin dan arus udara untuk tetap terbang di udara.
Kanit Resmob Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utomo mengatakan Bripka LAS datang ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dalam rangka bertugas sebagai pelatih paralayang.
Dia membawa para atlet bertanding di daerah ini.
"Korban ini merupakan pelatih atlet paralayang dan kedatangannya mengawal anak didiknya untuk bertanding," katanya.
Selama berada di Kendari, Bripka LAS menginap di rumah paman dan tantenya, pasangan J dan HA.
"Korban memiliki keluarga besar di Muna, namun lahir di Jayapura, saat ini bertugas di Polres Tolikara dengan pangkat Bripka," jelasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunsultra )
| Berniat Menikahi Wanita Asal Tuban, ASN Ini Tertipu Rp 3 Miliar, Ternyata Pelaku Bukan Gadis |
|
|---|
| MH, Siswa SMPN di Tangerang yang Dibully Teman Sekelas Meninggal Dunia |
|
|---|
| Sengit Kejar-Kejaran Polisi di Karo Sumut dengan Mobil Terios: Temukan 225kilogram Ganja |
|
|---|
| Demi Dapatkan Janda Idamannya, Pria di Bengkulu Begal Teman Sendiri, Modus Pura-pura Minta Diantar |
|
|---|
| Pria Aceh Gugat PLN Rp 784 Juta Usai 18.000 Ayamnya Mati Gegara 3 Hari Listrik Padam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/PEMBUNUHAN-POLISI-DI-KENDARI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.