Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Perundungan Murid SD di Pekanbaru

Orangtua Ungkap Rohit Siswa SD di Pekanbaru Diduga Korban Perundungan Anak yang Pendiam

Akmal, yang merupakan ayah sambung Rohit mengungkapkan jika anaknya itu merupakan sosok anak yang patuh.

Penulis: Budi Rahmat | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Budi Rahmat
Ayah Rohit siswa SD yang diduga jadi korban perundungan, Akmal ditemui dikediamannya di Perumahan Kesadaran Indah, Kelurahan Tengkerang Labuai, Senin (24/11/2025) 

"Bunda sama ayah jangan bekerja lagi. Nanti Rohit yang bantu. Rohit ingin masuk Pesantren biar nanti jadi ustadz," ungkap Deswita menirukan perkataan anaknya itu.

Ibunda MA siswa SD korban dugaan perundungan ditemui di kediamannya,Senin (24/11/2025)
Ibunda MA siswa SD korban dugaan perundungan ditemui di kediamannya,Senin (24/11/2025) (Tribunpekanbaru.com/Budi Rahmat)

Menurut Deswita, Atuknya Rohit sangat sayang kepadanya. Makanya setiap pergi sholat Jumat selalu diajak dan pergi berdua.

"Sholatnya tak pernah tinggal. Bahkan saat yang lain masih tidur, Rohit sudah pergi ke Mesjid," ungkap Deswita.

Disdik Belum Bisa Ambil Kesimpulan

Sejumlah pihak menggelar pertemuan tertutup dalam sebuah kelas di SDN 108 Pekanbaru, Senin (24/11/2025) pasca terjadinya dugaan perundungan di sekolah itu.

Pantauan Tribunpekanbaru.com, pertemuan tidak hanya dihadiri kepala sekolah, guru di SDN 108 Pekanbaru. Ada juga orangtua dari MAR yang datang dalam pertemuan itu.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Masykur Tarmizi angkat bicara soal pertemuan  tersebut. Ia mengaku masih belum bisa memberi kesimpulan dalam pertemuan selama hampir dua jam itu.

Mereka baru di tahap menghimpun informasi dari berbagai pihak terkait dugaan perundungan di sekolah tersebut.

"Kita sudah dapat informasi nanti kita simpulkan, hasil kesimpulannya belum bisa kita sampaikan sekarang karena ada beberapa keterangan yang perlu kita tambahkan," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com.

Sebuah poster stop perundungan terpampang di teras SDN 108 Pekanbaru. Seorang Murid di sekolah itu diduga meninggal usai dapat perundungan.
Sebuah poster stop perundungan terpampang di teras SDN 108 Pekanbaru. Seorang Murid di sekolah itu diduga meninggal usai dapat perundungan. (Tribun Pekanbaru/ Fernando Sikumbang)

Menurutnya, ada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah. Ia dengan tegas menyampaikan bahwa TPPK di sekolah tidak tinggal diam melihat aksi perundungan tersebut.

"Satgas TPPK di sekolah sudah bertugas sesuai dengan kewenangan dan fungsinya," paparnya.

Masykur mengaku belum memastikan seperti apa kejadian persisnya aksi perundungan hingga menyebabkan ada korban jiwa dalam kejadian ini.

 Ia juga belum bisa berbicara banyak soal sanksi yang bakal diberikan kepada pihak-pihak yang diduga terlibat dalam aksi perundungan tersebut.

"Untuk saat ini  belum sampai di situ, kita baru mendapatkan keterangan dari pihak-pihak, kita tidak ingin informasi simpang siur. Kita masih belum bisa simpulkan itu nantilah ya," ungkapnya.

Dia mengaku banyak mendapat saran dan masukan selama proses pertemuan dengan orang tua, pihak sekolah dan juga komite sekolah. Pertemuan itu menjadi evaluasi ke depan dalam proses pendidikan di Kota Pekanbaru.

Polisi Dalami Dugaan Kasus Perundungan

Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus dugaan perundungan yang menimpa seorang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 6 berinisial MAR (9) di SDN 108 Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved