Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Perundungan di Pekanbaru

Kepala SDN 108 Pekanbaru Tidak Tahu MAR Kena Bully di Sekolah

Sosok MAR sudah pergi selamanya. Murid SDN 108 Pekanbaru ini diduga menjadi korban aksi perundungan.

|
Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
DUGAAN PERUNDUNGAN - Pihak sekolah berkomunikasi dengan orangtua MAR di SDN 108 Pekanbaru, Senin (24/11/2025). Ia diduga meninggal setelah mendapat perundungan ke sekolah. 

Ringkasan Berita:
  • MAR, murid kelas VI SDN 108 Pekanbaru, meninggal dunia pada 23 November 2025 dan diduga menjadi korban perundungan.
  • Guru dan kepala sekolah mengenang MAR sebagai anak ceria, sopan, dan pendiam, namun pihak sekolah mengaku tidak mengetahui adanya perundungan sebelumnya.
  • Sekolah berkomitmen meningkatkan pengawasan serta terus mengingatkan guru dan murid agar tidak terjadi aksi perundungan di masa depan.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Sosok MAR sudah pergi selamanya. Murid SDN 108 Pekanbaru ini diduga menjadi korban aksi perundungan.

Murid kelas VI B ini meninggal dunia pada, Minggu (23/11/2025) dinihari kemarin.

Namun kenangan terhadapnya tidak akan terlupa.

Guru-guru di SDN 108 Pekanbaru mengenang sosok MAR sebagai anak yang ceria.

Walau tidak terlihat mencolok tapi dikenal sebagai sosok anak yang sopan.

"Anaknya baik tapi dia pendiam," papar Kepala SDN 108 Pekanbaru, Artina kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (24/11/2025).

Baca juga: Dugaan Perundungan Merenggut Nyawa Murid di SDN 108 Pekanbaru, Disdik Lakukan Pemeriksaan Internal

Baca juga: Sosok Bocah Diduga Korban Perundungan di Pekanbaru: Ingin Jadi Ustadz, Simpan Uang Jajan Demi Bunda

Dirinya mengaku sudah berbincang langsung dengan orang tua dari MAR.

Ia menegaskan bahwa tidak ada satupun niat jelek kepada siapa pun.

"Alhamdulillah kami tidak ada niat jelek, baik ke orangtua maupun ke guru kepada siapa pun, mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali," paparnya.

Dirinya mengaku tidak ada aksi perundungan di sekolah.

Ia menyebut yang menyebut bahwa aksi perundungan yang ada selama ini di luar pengetahuan dari para guru maupun kepala sekolah.

"Tidak ada bully di sekolah ini, tidak ada itu. Kan di luar pengetahuan kita," ulasnya.

Dirinya sebagai kepala sekolah mengaku selalu memberi peringatan kepada seluruh guru dan murid-murid.

Ia tidak ini ada aksi perundungan di sekolah.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved