Marak Penjagalan Anjing di Riau

Komentar Disbunnak Keswan Kampar Soal Penjagalan Anjing: Kontrol Masyarakat Tinggi

Plt Kepala Disbunnak Keswan Kampar, Azto mengaku belum mendapat informasi ada tempat penjagalan anjing di wilayahnya. 

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
SUNTIKAN - Seorang warga membawa anjingnya untuk mendapat suntikan vaksin rabies di wilayah Kelurahan Tangkerang Timur, Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kepolisian di Riau gencar melakukan penangkapan terhadap pelaku penjagalan anjing


Pelaksana Tugas (Plt.) Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Azto mengaku belum mendapat informasi ada tempat penjagalan anjing di wilayahnya. 


"Sejauh ini belum ada yang lapor," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (16/9/2025). 


Pihaknya juga tidak pernah mendapat informasi atau laporan tentang tempat penampungan anjing yang dikumpulkan untuk dijagal. 


"Rata-rata peliharaan untuk pribadi. Itupun masyarakat non-Muslim," katanya. Menurut dia, jumlahnya tidak banyak. 


Menurut dia, pendataan hanya pada saat melakukan penyuntikan vaksin rabies. Jumlah populasinya di Kampar belum pernah didata secara khusus. 


Ia mengatakan, pemelihara umumnya beralasan anjingnya tidak untuk dilepasliarkan. Melainkan hanya dipeliharan di dalam rumah. 


Alasan itu disampaikan untuk menolak hewan peliharaannya divaksin. Adapun sebagian pemelihara mengaku anjingnya untuk konsumsi pribadi. Bukan untuk diperjualbelikan.


Ia mengatakan, masyarakat Kampar memiliki kontrol sosial yang cukup tinggi. Termasuk berkaitan dengan peredaran daging anjing. 


"Masyarakat kontrol sosialnya tinggi. Kalau nggak jelas asal dagingnya dari mana, biasanya mereka nggak mau beli," ujarnya. (Fernando Sihombing)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved