Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Diare di Kepulauan Meranti Meningkat

Kasus diare di Kabuoaten Kepulauan Meranti mengalami peningkatan beberapa waktu belakangan.

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: M Iqbal
Tribun Pekanbaru/Tribunnews
ILUSTRASI - Kasus diare di Kabuoaten Kepulauan Meranti mengalami peningkatan beberapa waktu belakangan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Kasus diare di Kabuoaten Kepulauan Meranti mengalami peningkatan beberapa waktu belakangan.

Bahkan kasus diare ini juga telah memakan korban jiwa dua balita.

Keduanya masing-masing berusia empat dan enam bulan yang meninggal dunia setelah mengalami dehidrasi berat akibat muntah dan buang air besar terus-menerus.

Lonjakan ini membuat Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti mengambil langkah antisipasi. Melalui Dinas Kesehatan, Pemkab telah mengeluarkan imbauan secara terbuka untuk mengantisipasi diare.

Masyarakat diminta untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala dan penyebaran penyakit memiliki gejala serupat tersebut.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Widya Nengsih.

“Mulai 1 hingga 18 Oktober 2025, tercatat 336 kasus diare di seluruh kecamatan,” ungkap Widya.

Pada bulan ini saja, jumlah kasus jauh meningkat dari bulan-bulan sebelumnya, di mana selama bulan September ada 189 kasus, sementara bulan Agustus 157 kasus.

Secara kalkulasi, sejak Januari hingga September 2025, Dinas Kesehatan telah mencatat 1.622kasus diare di Meranti.

Meningkatnya kasus diare disebut biasanya dipuci oleh pola hidup terlebih kondisi cuaca tidak menentu yang berpeluang untuk mempercepat penyebaran bakteri penyebab penyakit.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti mengimbau masyarakat untuk selalu mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah buang air besar.

Merebus air hingga mendidih sebelum diminum. Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan sekitar rumah. Segera membawa anak ke fasilitas kesehatan bila menunjukkan gejala diare.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan menggelar sosialisasi dan edukasi langsung ke sekolah-sekolah, posyandu, serta rumah ibadah, agar masyarakat memahami pentingnya pencegahan dini dan penanganan cepat.

“Kami ingin masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada. Edukasi adalah kunci. Kami akan gencarkan sosialisasi agar kasus tidak terus bertambah,” tutur Widya Nengsih.

Pemerintah berharap langkah cepat dan kesadaran masyarakat dapat menekan penyebaran diare di Kepulauan Meranti, sehingga tidak lagi ada nyawa yang melayang sia-sia akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved