Elevasi Waduk PLTA di Kampar Menyusut Dekati Batas Operasional Turbin, 'Bantu Doa Semoga Ada Hujan'
Debit air Waduk PLTA Koto Panjang masih terus menyusut. Elevasi kian mendekati batas operasional turbin pembangkit.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Ringkasan Berita:
- Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang terus menurun
- Bila air turun menyentuh batas terendah 73,50 mdpl, bisa menghentikan operasional turbin.
- Debit air masuk (inflow) masih rendah, hanya satu turbin yang bisa dioperasikan.
- Jika turbin berhenti, pengairan Sungai Kampar akan dialihkan melalui spillway
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Debit air Waduk PLTA Koto Panjang masih terus menyusut.
Elevasi kian mendekati batas operasional turbin pembangkit.
Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah mengatakan, elevasi berada di 73,59 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Senin (3/11/2025) pukul 10.00 WIB.
"Elevasi bertahan dari kemarin (Minggu)," katanya kepada Tribunpekanbaru.com.
Ia mengatakan, hujan gerimis sempat turun di sekitar kawasan waduk pada Minggu malam.
Hujan ringan itu hanya sebentar.
Baca juga: Debit Waduk PLTA Koto Panjang di Kampar Terus Menyusut, Turun 22 Cm Lagi Turbin Setop
Debit air masuk ke waduk atau inflow hanya 61,63 meter kubik per detik (m3/s).
Ada kenaikan tipis dari hari sebelumnya, yaitu 56,84 m3/s.
Berdasarkan catatan, elevasi turun 13 centimeter dari Jumat (31/10).
Elevasi hanya tinggal sembilan centimeter dari batas terendah level bawah atau Low Water Level (LWL).
LWL di angka 73,50 mdpl.
Sebelumnya ia menyatakan, sesuai prosedur operasional turbin pembangkit akan diberhentikan jika elevasi menyentuh 73,50 mdpl.
Ia berharap hujan turun agar debit air naik.
"Bantu doa semoga ada hujan," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (2/11).
Pada kondisi tersebut, ULPLTA hanya dapat mengoperasikan satu unit dari tiga turbin yang ada.
Satu turbin itu dioperasikan dengan kapasitas hanya 20 MegaWatt (MW) dari optimalnya 38 MW.
Begini Pengairan ke Sungai Kampar Agar Tidak Kering Jika Turbin Waduk PLTA Mati
Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang berada di 73,59 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Senin (3/11/2025) pukul 10.00 WIB. Bertahan sejak Minggu (2/11/2025).
Elevasi terus menurun dalam beberapa hari terakhir.
Berjarak cuma sembilan centimeter lagi akan menyentuh batas terendah level bawah air atau Low Water Level (LWL) 73,50 mdpl.
Operasional turbin pembangkit akan dihentikan seketika elevasi 73,50 mdpl.
Limpahan air dari waduk ke aliran Sungai Kampar otomatis berhenti jika turbin mati.
Lantas, bagaimana pengairan ke Sungai Kampar jika debit air keluar atau outflow melalui turbin berhenti?
Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah memberi penjelasan. Outflow ke Sungai Kampar dialihkan melalui pintu pelimpah atau spillway gate.
"Kalaupun nanti elevasi di 73,50 mdpl, unit PLTA kita stop semua dan kita operasikan satu pintu spillway," katanya kepada Tribunpekanbaru.com.
Ia menyebutkan, debit air yang keluar melalui spillway ke sisi hilir waduk lebih kurang 55 meter kubik per detik (m3/s). Besar limpahan tersebut sebagai pengganti outflow satu unit turbin berkapasitas 20 MW.
"Konversi pengganti outflow turbin operasi 1x20 MW, jadi hilir tetap teraliri air," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)
| Pengamat Bongkar Pragmatisme Budi Arie: Jokowi Tak Lagi Menarik, Gibran Pun Tak Punya Kuasa |
|
|---|
| Bocoran Soal TKA Bahasa Indonesia SMA/SMK Terbaru dan Kunci Jawaban, 50 Contoh Soal Sebagai Latihan |
|
|---|
| Manuver Budi Arie dengan Projo: Kongres Tak Dihadiri Jokowi, Ganti Logo, dan Bergabung Gerindra |
|
|---|
| Kunci Jawaban Halaman 178 IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka: Shopee, Tokopedia Kategori Pasar? |
|
|---|
| Waspada NIK Terdaftar Pinjol dan Judi Online, Begini Cara Ceknya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.