Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KPK OTT Dinas PUPR Riau

KPK Ungkap Dugaan Modus 'Jatah Preman' di Balik OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

KPK mengungkap dugaan korupsi modus 'jatah preman' sebagai dasar dilakukannya OTT terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid dan sejumlah pihak lain.

Editor: Ariestia
Tribunnews.com/Ilham Riyan
Gubernur Riau Abdul Wahid mengenajan kaus oɓlong putih, sandal dan menenteng tas hijau saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 09.35 WIB. Penyidik KPK menangkap Gubernur Riau dan beberapa kepala dinas di Pekanbaru, Senin (3/11/2025). ( 

Keduanya berada di bawah kepemimpinan Abdul Wahid sebagai Ketua DPW PKB Riau.

KPK Sita Uang Tunai dalam Berbagai Mata Uang

Dalam OTT ini, KPK turut menyita barang bukti berupa uang tunai dalam berbagai mata uang, yakni rupiah, dolar Amerika Serikat (AS), dan poundsterling.

“Selain mengamankan para pihak, tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, US dolar, dan poundsterling,” kata Budi.

“Jika dirupiahkan, lebih dari Rp1 miliar,” sambungnya.

Penangkapan Abdul Wahid dan sejumlah pejabat Riau ini diduga kuat berkaitan dengan proyek-proyek di lingkungan Dinas PUPR Provinsi Riau.

KPK mendalami dugaan adanya penambahan anggaran proyek yang disertai permintaan jatah tertentu untuk pejabat daerah.

“Dalam perkara ini, ini itu juga terkait dengan penganggaran, yaitu adanya penambahan anggaran di dinas PUPR yang kemudian masuk modus dugaan tindak pemerasan,” ujar Budi.

Meski demikian, KPK belum menetapkan tersangka secara resmi. Pemeriksaan intensif masih berlangsung di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

“Namun berapa yang ditetapkan sebagai tersangka dan siapa saja, besok kami akan sampaikan dalam konferensi pers,” kata Budi.

Pemeriksaan Masih Berlangsung, Satu Orang Serahkan Diri

Hingga Selasa (4/11/2025) pagi, delapan orang telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, termasuk Abdul Wahid.

Satu orang lainnya, yakni Tata Maulana, menyusul pada malam hari setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

“Kloter pagi delapan orang. Pihak-pihak yang sudah diamankan dan dibawa ke Gedung Merah Putih, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif,” kata Budi.

“Sementara satu orang lainnya, swasta, orang kepercayaan Saudara AW (Gubernur), masih dalam perjalanan,” sambungnya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com, Tribunpekanbaru.com

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved