Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

2 Atlet FGI Riau Hengkang, Mengaku Tak Punya Masa Depan di Riau

Dua atlet Federasi Gymnastik Indonesi (FGI) Provinsi Riau mengajukan mutasi.

Penulis: Budi Rahmat | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Budi Rahmat
Pelatih senior FGI Riau dan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Riau, Ahmad Markos. 

Ringkasan Berita:
  • Dua atlet FGI Riau, Agung dan Abiyu, ajukan mutasi ke provinsi lain karena tak ada kepastian masa depan.
  • Pelatih Ahmad Markos dukung keputusan mereka, soroti minimnya perhatian Pemprov Riau terhadap atlet berprestasi.
  • Markos desak KONI dan Dispora Riau benahi sistem dan fasilitasi pekerjaan tetap bagi atlet berprestasi.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dua atlet Federasi Gymnastik Indonesi (FGI) Provinsi Riau mengajukan mutasi.

Surat mutasi itu sudah disampaikan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau. 

Kedua atlet FGI Riau yang mengajukan mutasi adakah Agung Suci Tantio Akbar dan Abiyu Raffi.

Keduanya akan hengkang dari Riau dan selanjutnya menjadi atlet provinsi vlain.

Pelatih senior FGI Riau, Ahmad Markos mengungkapkan, surat mutasi tersebut sudah masuk ke KONI Riau.

Dengan demikian, dua atlet FGI andalan Riau ini nantinya tidak lagi menjadi bagian atlet milik Provinsi Riau.

"Ini soal masadepan atlet. Wajar saja mereka meminta. Saya sebagai pelatih tidak mau menjadi penghalang. Karena pertanggung jawaban saya pada atlet tersebut," ungkap Markos kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (6/11/2025).

Diberikan Markos, kedua atlet tersebut tidak punya masa depan soal kehidupan mereka.

Setelah memberikan yangbterbaik bagi daerah, namun tidak ada kepastian soal pekerjaan mereka.

"Kalau bicara soal prestasi, keduanya Agung dan Abiyu susah banyak memberikan prestasi lewat medali emas di ajang nasional dan internasional. Namun, masa depan mereka tidak ada kejelasan" terang Markos.

Dikatakannya, harusnya atlet yang berprestasi ini mendapat perhatian bagaimana pekerjaan mereka.

Karena bonus setelah mendapatkan sifatnya hanya sementara.

"Yang mereka butuhkan kepastian pekerjaan. Mereka sudah berkeluarga. Punya anak dan istri. Jadi harus ada pegangan pekerjaan yang tetap yang pasti," terang Markos.

Sayangnya menurut Markos, tidak ada kepastian soal masa depan atlet.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved