Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur

Kesaksian ART Saat KPK Geledah Rumah Pribadi Abdul Wahid, Naik ke Lantai 3, Isi Brankas Dibawa

Tim penyidik KPK melakukan penggeledahan rumah Abdul Wahid yang berada di kompleks perumahan Harewood House, Cilandak, Jakarta Selatan

|
Editor: Muhammad Ridho
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
OTT KPK RIAU - Rumah pribadi Gubernur Riau Abdul Wahid yang sempat digeledah KPK terkait kasus dugaan pemerasan, di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025). Ada sekitar empat orang yang berada di rumah Abdul Wahid, diantaranya seorang ART perempuan, seorang sekuriti pria, dan dua orang perempuan yang mengaku sebagai saudara dari Gubernur Riau itu. 

Katanya, saat itu Abdul Wahid masih menjabat sebagai Anggota DPR RI. Sehingga, masih sering terlihat di lingkungan sekitar rumah mereka.

Yadi mengungkapkan, dia kerap bertemu Abdul Wahid saat tersangka kasus dugaan pemerasan itu melakukan aktivitas berjalan kaki di sekitar perumahan.

Namun, jelasnya, intensitas pertemuan mereka semakin hari berkurang sejak Abdul Wahid menjabat sebagai Gubernur Riau, pada 2024 lalu.

"Maaf aja, saya walaupun dia kena kasus begitu, dia orangnya baik. Kalau kita yang lain umumnya kalau orang korupsi, kita kesel ya. Kalau dia, saya enggak kesel, jujur aja. Orangnya baik banget. Udah gitu orangnya biasa aja, istrinya juga enggak hedon gitu," kata Yadi.

"Iya jalan pagi, kalau waktu di sini apalagi waktu belum jadi Gubernur. Waktu jadi DPR dia sering banget, ya hampir setiap hari kalau di sini," tambahnya.

Tak hanya bertegur sapa saat Abdul Wahid berolahraga di pagi hari, Yadi mengatakan, Gubernur Riau itu kerap berbagi oleh-oleh kepada para tetangga apabila dia baru pulang dari luar kota.

"Kalau mungkin pas ada makanan-makanan, dia setelah dari luar kota, ya memberi oleh-oleh, tukar makanan dengan tetangga itu biasa," tutur Yadi.

Lebih lanjut, Yadi menuturkan, sejak mengetahui Abdul Wahid berhasil menjadi Gubernur Riau, dia mengaku ingin sekali mengingatkan tetangganya itu agar tidak menyalahgunakan kewenangannya hingga terlibat dalam kasus hukum.

Dia ingin menyampaikan hal itu lantaran mengetahui bahwa sudah ada tiga Gubernur Riau terdahulu yang terjerat kasus korupsi.

Namun, katanya, hal itu belum kunjung dia sampaikan karena takut Abdul Wahid tersinggung atas ucapannya.

"Kalau boleh ya sebelum dia kejadian berbuat begitu. Kita sebagai tetangga yang mengenal dia, tetangga baik lah, tadinya mau saya bilangin hati-hati dan karena di sana (Riau) tiga Gubernur sudah tersandung (kasus korupsi). Tapi kan kita enggak ada kuasa mau ngomong itu. Takut dia tersinggung," ungkap Yadi.

Seorang sekuriti di komplek perumahan mewah itu, Darma mengatakan, Abdul Wahid merupakan pribadi yang ramah kepada tetangganya, termasuk para sekuriti yang berjaga.

Meski demikian, intensitas Abdul Wahid berbincang dengan sekuriti sedikit. Darma mengatakan, dia kerap membuka pintu gerbang masuk perumahan ketika Abdul Wahid pulang di malam hari.

"Misalnya ketemu dengan sekuriti, dia baik. Kalau lewat senyum. Saya enggak begitu sering ngobrol. Tugas kita ya buka pintu kalau dia pulang malam," kata Darma, saat ditemui, Kamis.

Ia menilai, Abdul Wahid sudah jarang mengunjungi rumah di Jakarta Selatan itu, sejak menjabat sebagai Gubernur Riau.

"Jarang. Enggak setiap hari di sini setelah jadi Gubernur. Kalau pas (menjabat Anggota) DPR, setiap hari di sini," ungkapnya.

Darma juga kerap melihat Abdul Wahid melakukan jalan pagi di sekitar area perumahan dia tinggal.

Adapun hal yang paling diingat Darma ialah saat momen lebaran, dimana Abdul Wahid membagikan tunjangan hari raya (THR) kepada para sekuriti.

"Ya kalau dulu sih paling pas lebaran. Dia kasih yang THR ke sekuriti-sekuriti. Orangnya sih enak," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved