Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wisata Bengkalis

Nostalgia Sambil Merajut Asa di Tepian Batang Mandau Bengkalis

Tepian Batang Mandau di Bengkalis tak hanya sekadar obyek wisata, tapi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan ekosistem sungai

Penulis: Fernando | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/fernando
NAIK PERAHU - Wisatawan bermain perahu di Batang Mandau, Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau beberapa waktu lalu. 

Penggiat Sadar Wisata Tepian Batang Mandau, Rahmat Hidayatullah menyebut bahwa warga mulai melirik potensi wisata ini sejak empat tahun silam.

Mereka menyadari populasi ikan air tawar berkurang. Mata pencarian warga di sana selama ini nelayan ikan tawar.

Ada berbagai jenis ikan yang ada di sungai itu di antaranya selai, baung, toman, patin hingga belida. Mereka setiap harinya sebagai nelayan tangkap sungai bisa meraup pendapatan berkisar Rp 800 ribu hingga Rp 1,2 juta. 

"Sekarang cuma sebatas lauk saja karena populasi ikan berkurang karena ada aktivitas pabrik kelapa sawit yang mulai mencemari sungai itu," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com pada awal Oktober 2025 lalu.

Berbagai kondisi ini mendorong warga mengembangkan potensi wisata di desanya. Mereka melakukan penataan terhadap kawasan tepian Batang Mandau. Kawasan itu kini lebih rapi karena terdapat tepian yang bisa jadi pilihan bersantai sore hari.

Ada juga gazebo dan pedestrian untuk menyusuri tepian Batang Mandau. Keberadaan perahu di tepian Batang Mandau ini bisa jadi pilihan penggiat mancing. Mereka bisa memesan perahu sewaan untuk memancing di sepanjang Batang Mandau.

"Selain itu kami dari Pokdarwis ingin menambah wahana permainan, penataan ini untuk keberlanjutan aktivitas di lokasi wisata," paparnya.

Selain itu, warga desa juga menggelar ajang Pacu Sampan yang bakal menjadi agenda tahunan. Mereka sudah menggelar ajang Pacu Sampan itu pada Agustus 2025 silam. Ada seribu pengunjung memadati Desa Wisata Tepian Batang Mandau.

Ajang pacu sampan itu mendorong gerak ekonomi di desa wisata. Pendapatan dari ajang itu mencapai Rp 80 juta. Mereka juga melirik ajang lomba mancing di kawasan itu.

"Itu juga bisa menarik wisatawan untuk datang, ada sejumlah dukungan dari berbagai pihak mendukung kegiatan di Desa Wisata Tepian Batang Mandau," ulasnya.

Pengelolaan kawasan itu berjalan secara profesional sejak tahun 2023 silam. Kawasan Tepian Batang Mandau sendiri di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Tuah Melayu. Ada tujuh orang yang tergabung dalam unit pariwisata yang mengelola objek wisata.

Penataan terhadap kawasan Tepian  Batang Mandau itu memberi dampak positif bagi masyarakat. Apalagi lewat ajang pacu sampan yang mendorong geliat wisata di sana. Peminatnya bukan cuma warga di sekitar sana tapi juga dari Kecamatan Pinggir.

"Walau tidak ada ajang pacu sampan, tapi saat hari libur ada saja pengunjung datang untuk sewa sampan hingga memancing," papar Pj Kepala Desa Balai Pungut, Aisah.

Ada sekitar 600 kepala keluarga atau KK yang tinggal di desa itu. Banyak dari mereka ikut ambil bagian dalam mengembangkan potensi wisata di sana. Total ada 21 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa itu yang sudah terbentuk.

Mereka juga memanfaatkan akun media sosial desa yakni @perpustakaanbalaipungut untuk memperkenalkan ajang pacu sampan dan desa wisata itu ke masyarakat luas.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved