Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wisata Bengkalis

Nostalgia Sambil Merajut Asa di Tepian Batang Mandau Bengkalis

Tepian Batang Mandau di Bengkalis tak hanya sekadar obyek wisata, tapi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan ekosistem sungai

Penulis: Fernando | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/fernando
NAIK PERAHU - Wisatawan bermain perahu di Batang Mandau, Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau beberapa waktu lalu. 

Keberadaan desa wisata ini bukan hanya potensi alam berupa sungai. Tapi ada juga sisi sejarah karena di desa itu juga terdapat Makam Tuan Syeh Imam Sabar. Seorang ulama yang membawa Islam ke daratan Mandau.

Ada juga Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar yang berada tidak jauh dari Tepian Batang Mandau. Rumah adat itu ternyata cuma dua di Bengkalis, yang satu di Desa Balai Pungut dan satu lagi di Kecamatan Mandau.

"Nantinya warga dan pokdarwis bisa mempromosikan desa wisata," ulasnya.

Senior Officer CID PHR, R Muhammad Wildan menyampaikan bahwa pencanangan Tepian Batang Mandau sebagai bagian program desa wisata dan desa kreatif ini berlangsung pada 2024 silam.

Ia menilai Desa Balai Pungut merupakan satu desa di daerah operasi ring satu PHR yang menjadi perhatian dilakukan pemberdayaan masyarakat.

Pengembangan desa wisata ini juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan di sekitarnya. "Maka pada tahun 2025 ini, program desa wisata kreatif dimulai pada semester kedua," paparnya.

Pihaknya mendukung pemberdayaan desa wisata ini lewat pelatihan-pelatihan. Lalu memberi bantuan peralatan serta melakukan pendampingan agar warga dapat meningkatan ekonominya.

"Pada momen 17 Agustus kemarin juga digelar pacu sampan, yang nanti rutin digelar setiap tahun," ungkapnya.

Program desa wisata dan desa kreatif bukan hanya sekedar memberi pendampingan saja. Namun PHR mendampingi hingga terjadi kemandirian dalam hal ekonomi di desa ini. Proses pemberdayaan itu berlangsung sekitar tiga tahun sampai lima tahun.

"Untuk tahun depan kita memang sedang melakukan formulasikan seperti apa, kita mengembangkan desa wisata ini lewat kerjasama dengan LPPM UMRI dan juga Desa Wisata Institute Yogjakarta," ulasnya.

Berbagai pelatihan juga tentang manajerial dalam mengelola kawasan Tepian Batang Mandau ini. Mereka juga mendukung upaya mengolah pangan lokal bagi pengembangan UMKM.

"Nantinya makanan itu bisa keunikan tersendiri, kita harapkan juga nanti semuanya terintegrasi dan menjadi pilar-pilar menuju desa wisata pesona," jelasnya. (Tribunpekanbaru.com/ Fernando) 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved