Soto BBC, Kuliner Legendaris Dumai yang Bertahan 37 Tahun

Ringkasan Berita:

• Soto BBC berdiri sejak tahun 1988 dan tetap konsisten menjaga cita rasa khas kuah rempah serta daging kriuk, menjadikannya ikon kuliner Dumai yang selalu ramai dikunjungi.
• Semua bahan, mulai dari bumbu hingga bakso, diolah sendiri sehingga rasa tidak berubah sejak awal berdiri.
• Harga per porsi berkisar Rp22 ribu–Rp25 ribu dengan porsi pas dan ramah di kantong.

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI – Di balik citra Kota Dumai sebagai kota industri, tersimpan sebuah kuliner tradisional yang melegenda dan tak lekang oleh waktu. 

Soto BBC, yang berdiri sejak tahun 1988, hingga kini tetap menjadi primadona warga Dumai maupun pengunjung dari luar daerah.

Warung yang berlokasi di Jalan Sultan Syarif Kasim, tak jauh dari Polres Dumai, selalu ramai dikunjungi. 

Pada jam makan siang hingga malam hari, deretan kendaraan roda dua dan empat tampak memenuhi halaman depan, menandakan tingginya minat masyarakat terhadap kuliner ini.

Baca juga: Snack Sehat Bergizi Bantu UMKM Dumai Naik Kelas

Baca juga: Porprov Riau Ditunda, Dumai Mengundurkan Diri dengan Alasan Tidak Sanggup Anggaran

Cita Rasa Konsisten Sejak 1988

Pengunjung yang datang langsung disambut aroma kuah soto yang khas, wangi rempah-rempah, dan daging kriuk yang menjadi ciri khas Soto BBC. 

Menu unggulan berupa soto daging dengan tambahan bakso dan nasi putih menjadi favorit pelanggan.

Meski harus menunggu karena ramainya pengunjung, rasa kuah soto yang kental dengan rempah ala soto Padang membuat penantian terbayar. 

Kerupuk yang selalu tersedia sejak 37 tahun lalu menambah kenikmatan setiap suapan.

“Rasanya tak pernah berubah, kuahnya wangi dan nikmat, dagingnya kriuk-kriuk. Itu yang bikin saya rindu kembali makan di sini,” ujar Japo, warga Dumai, Jumat (21/11/2025).

Harga Terjangkau, Porsi Pas

Selain rasa yang konsisten, harga yang ditawarkan juga ramah di kantong. 

Satu porsi soto daging dibanderol Rp 23 ribu, sementara soto daging plus bakso Rp 25 ribu.

“Porsinya pas, tidak terlalu banyak atau sedikit. Dengan harga segitu, rasanya sudah legend di Dumai,” tambah Vivie, pelanggan lainnya.

Pemilik Soto BBC, Ermalinda, mengungkapkan bahwa seluruh bahan mulai dari daging, bumbu, hingga bakso diolah sendiri.

“Semua kami racik sendiri, makanya rasanya tidak berubah sampai sekarang. Pengunjung bilang kuahnya enak, wangi rempah, dan dagingnya kriuk kalau digigit,” jelasnya.

Nama BBC sendiri merupakan singkatan dari Bangkinang Bukit City, yang menjadi identitas warung sejak awal berdiri.

Dengan konsistensi rasa dan loyalitas pelanggan, Soto BBC terus bertahan sebagai kuliner legendaris Dumai.

“Saya berharap Soto BBC bisa terus memberikan cita rasa kepada masyarakat Dumai maupun luar Dumai,” pungkas Ermalinda. (tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra)