Pelalawan
Pembangunan IRNA RSUD Selasih Gagal, Anggarannya Dialokaskan Kemana? Berikut Penjelasannya
Proyek pembangunan IRNA penyakit dalam milik RSUD Selasih Pangkalan Kerinci dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 11 milyar
Penulis: johanes | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI- Pembangunan Intalasi Rawat Inap (IRNA) RSUD Selasih Pangkalan Kerinci tahun 2017 gagal dilaksanakan.
Alhasil anggaran Rp 11 miliyar lebih tidak jadi digunakan.
Lantas dana sebesar itu dialokasikan kemana, begini jawabannya.
Baca: VIDEO: Driver Taksi Online Cekcok dengan Juru Parkir, Penumpang Ketakutan dan Berikan Ini!
Proyek pembangunan IRNA penyakit dalam milik RSUD Selasih Pangkalan Kerinci dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 11 miliyar.
Dalam aturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), anggaran DAK tidak bisa diperuntukan ke program lain selain proyek fisik yang telah ditetapkan.
Apabila tidak jadi dilaksanakan, otomatis dana tersebut akan kembali lagi ke pemerintah pusat.
Baca: Ini Panggilan Sayang Laudya Cynthia Bella Untuk Engku Emran, Sweet Banget!
Pemerintah daerah penerima DAK tidak bisa berbuat apa-apa, jika tidak sanggup melaksanakannya.
"Ya uangnya akan kembali ke pusat. Tahun depan diusulkan lagi. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan," terang Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, dr Endid Romo Pratiknyo, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (11/9/2017).
Seperti diketahui sebelumnya, proyek IRNA ini gagal tender sebanyak empat kali di Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab).
Namun lantaran kebutuhan mendesak akan ruang rawat inap, proses pembangunan diupayakan dengan cara penunjukan langsung.
Tapi kembali dibatalkan karena tak sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-tribun-baru_20161230_092519.jpg)