Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Khawatir Bisa Timbulkan Gejolak Pimpinan DPRD Pekanbaru Tak Setuju Tilang Melintasi Fly Over

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE, Senin (19/2/2018) mengatakan, sanksi tilang ini dikhawatirkan bisa menimbulkan gejolak.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Afrizal
TribunPekanbaru/Theo Rizky
Pengendara melewati fly over, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Selasa (31/1/2017). Mulai Hari Rabu tanggal 1 Februari 2017, larangan melintas pada kendaraan roda dua pada fly over tersebut mulai diberlakukan. Bagi yang melanggar, sanksi berupa penilangan akan diterapkan. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Pihak DPRD Pekanbaru kurang setuju dengan langkah tegas Satlantas Polresta Pekanbaru yang menerapkan sanksi berupa penilangan pada pengendara sepeda motor melintasi fly over Jalan Sudirman.

Alangkah bijaknya jika pengendara roda dua diarahkan ke jalur lain jika terjadi kemacetan di zona fly over tersebut.

Berdasarkan rapat forum LLAJ beberapa waktu lalu, batas jam yang diperbolehkan bagi kendaraan khusus roda dua boleh melintasi ruas fly over pada pagi pukul 06.00 sampai 09.00 WIB dari arah bandara ke kota.

Sorenya pada pukul 16.00 sampai 18.00 WIB dari arah sebaliknya.

Baca: Sinabung Meletus, 5 Kecamatan di Karo Gelap Gulita Tertutup Debu Seperti Malam Hari

Baca: Ustadz Abdul Somad Akan Diberi Gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara, Begini Kisah Hidupnya

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga SE, Senin (19/2/2018) mengatakan, sanksi tilang ini dikhawatirkan bisa menimbulkan gejolak.

Sebab, korelasi mengurai kemacetan dengan larangan sepeda motor, tidak terlalu signifikan.

"Jadikan kesannya adil dalam memberikan pelayanan kepada pengendara. Ada nilai edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Maklum, masyarakat pengendara kita ini, belum semuanya tahu tentang larangan ini," tegas Jhon Romi menjawab Tribunpekanbaru.com.

Lebih dari itu, rambu-rambu larangan melintasi fly over tersebut, juga harus dibuat semaksimal mungkin.

Jangan hanya sekadar pelepas tanya, sehingga meragukan masyarakat yang masuk ke zona tersebut.

"Kita lebih setuju, di jam-jam kemacetan, personil Polantas dan Dishub turun ke lokasi. Sehingga bisa terurai kemacetan di fly over tersebut. Karena kita tahu, jalur fly over tersebut terlalu sempit. Apalagi ada lampu merah. Makanya sore hari macetnya tidak terhindarkan," terangnya.

Politisi PDI-P ini juga menghimbau kepada masyarakat, agar di jam-jam macet, tidak melintasi jalur fly over tersebut.

Ini juga demi keamanan dan kebaikan pengendara sendiri. Apalagi terkadang banyak pengendara roda dua, jika melintasi fly over, kecepatannya lambat dan sering main HP.

"Ini yang harus diubah. Pengendara jangan lah bermain HP saat berkendara, karena bahaya bagi keselamatan," tegasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved