Wilayah Pesisir Masih Jadi Jalur Primadona Penyelundupan Narkoba
Kawasan pesisir Provinsi Riau masih menjadi daerah utama masuknya narkotika dari luar negeri.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kawasan pesisir Provinsi Riau masih menjadi daerah utama masuknya narkotika dari luar negeri.
Wilayah pesisir ini memiliki banyak pelabuhan rakyat atau pelabuhan tikus sebagai pintu masuk penyelundupan.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan maraknya penyelundupan narkoba di Riau pertama karena faktor geografis kawasan pesisir Riau yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
"Selat Malaka adalah salah satu jalur laut paling ramai di dunia. Penyelundupan masuk dari sana, lalu melalui pelabuhan-pelabuhan tikus," ungkapnya.
Baca: Jelang Pilpres 2019, Mahfud MD: Tito Karnavian Cocok Jadi Calon Wakil Presiden
Penindakkan dan pencegahan masuknya narkotika dari kawasan pesisir sebut Guntur tidak bisa hanya dilakukan oleh aparat kepolisian saja.
Dibutuhkan kerja sama dan pola sinergisitas antar lembaga kepolisian, TNI, BNN, Beacukai dan Masyarakat secara bersama-sama melakukan pencegahan dan penindakan masuknya narkotika.
Kerja bersama ini diperlukan mengingat panjangnya garis pantai Riau yang menjadi sasaran pintu masuk penyelundupan.
"Garis pantai kita ini panjang, sekitar 1.200 Kilometer," sebutnya pada Tribunpekanbaru.com.
Baca: Bukan Gertak Sambal, 6 Fakta Ini Buktikan AS Bisa Kalahkan Korut 2 Minggu Saja
Pola kerjasama dengan masyarakat dibutuhkan seperti kemitraan pencegahan dan penguatan sosialisasi ke masyarakat.
Pola ini dibutuhkan sehingga menimbulkan sikap waspada masyarakat jika terjadi indikasi adanya penyelundupan
"Informasi masyarakat, kecurigaan mereka, itu sangat kita butuhkan. Perintah Pak Kapolda, seluruh informasi ke polisi itu dilindungi. Informasi sangat penting bagi kita mencegah dan berantas narkoba," Guntur. (*)
