PPK Panggil Konsultan Pengawas Terkait Proyek Rehab Kantor DPRD Pelalawan

Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan memanggil konsultan pengawas proyek rehabilitasi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan.

Proyek ini sempat dihebohkan anggota dewan lantaran beberapa item pengerjaan oleh kontraktor tak sesuai perencanaan.

Kejadian ini setelah 30 hari proyek tersebut berjalan sejak penandatangan kontrak.

Baca: Lepas Tukik di Pantai Kata Pariaman, IC Chapter Riau dan IC Chapter Sumbar Gelar Kopdar

Baca: Live Streaming Pasangan Marcus / Kevin Kalahkan Jepang, Bulu Tangkis Beregu Asian Games 2018

Baca: Live Streaming Indonesia Vs Jepang, Semifinal Bulutangkis Asian Games 2018 Sedang Berlangsung

PPK dari Dinas PUPR Pelalawan, Tomas kepada Tribunpelalawan.com menyatakan, pihaknya telah memanggil konsultan pengawas dan kontraktor dari PT Kemuning Yona Pratama.

Pemanggilan konsultan itu untuk mempertanyakan temuan dan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan wakil rakyat pekan lalu.

"Konsultan mengakui ada kecolongan pada pemasangan pipa kamar mandi lantai III. Pipanya belum dipasang sudah langsung diplaster," beber Tomas kepada Tribunpelalawan.com, Selasa (21/8/2018).

Tomas mengungkapkan, hal itu dapat diperbaiki dengan cara dinding kembali dibongkar agar pipa yang tadinya bekas diganti dengan yang baru.

Terkait jumlah pekerja yang hanya tujuh orang untuk proyek senilai Rp 3,2 Miliar, kontraktor berjanji menambah tukang usai lebaran Iduk Adha mendatang.

Baca: Live Streaming Indonesia Vs Jepang, Semifinal Bulutangkis Asian Games 2018 Sedang Berlangsung

Baca: Sedang Berlangsung Live Streaming Bulu Tangkis Beregu Putra Indonesia Vs Jepang Asian Games 2018

Baca: Sopir Truk Pengangkut Sampah Ancam Mogok Kerja, Zulfikri: Itu Bukan Urusan Kami Lagi

Selain itu, barak pekerja akan dicari agar tukang tidak tidur di dalam kantor DPRD lagi.

Mengenai teknis pembuangan material bekas dari lantai III ke taman belakang akan dievaluasi supaya tak menganggu aktivitas pegawai berkantor.

"Kita akan koordinasi terus bersama kontraktor dan konsultan," tandasnya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Pelalawan, Monang Pasaribu menjelaskan, kontraktor yang mengakui kesalahan diawal pekerjaan ini lebih bermanfaat, sehingga perbaikan teknis pengerjaan lebih dini sebelum terlanjur.

"Kalau sudah terlanjur salah kerja kemudian suruh bongkar lebih besar lagi kerugiannya," tandas Monang. (*)