Promosi Wisata Daerah di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, Peluang bagi Perekonomian Indonesia
Pemerintah menggiatkan pariwisata Indonesia demi meningkatkan devisa serta perekonomian bangsa.
Pemerintah menggiatkan pariwisata Indonesia demi meningkatkan devisa serta perekonomian bangsa. Pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia yang akan diselenggarakan di Bali merupakan saat yang tepat untuk promosi wisata daerah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Festival Pacu Jalur 2018 yang berlangsung 29 Agustus-1 September 2018 di Kuantan Singingi menyedot perhatian masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai daerah, bahkan termasuk wisatawan luar negeri seperti negara jiran.
Dalam sambutannya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang membuka acara Rabu (29/8/2018) menyebutkan bahwa Pacu Jalur sudah menjadi tradisi selama beratus tahun.
"Pacu Jalur merupakan tradisi budaya masyarakat yang sudah berumur ratusan tahun, dilaksanakan secara turun-temurun," katanya.
Baca: Desa Lubuk Bendahara Jadi Tuan Rumah Liga Santri Nusantara Region Sumatera V Tahun 2018
Festival ini, diyakini memberikan efek positif terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat.
"Sektor pariwisata dapat menjadi multiplier effect bagi suatu daerah apabila potensi pariwisatanya digali dengan cermat dan menarik," tambah Gubri yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Riau juga memiliki tempat wisata lainnya yang masuk kalender wisata nasional 2018. Yaitu Bakar Tongkang dan Ombak Bono.
Berbeda dari Pacu Jalur dan Bakar Tongkang yang sudah menjadi tradisi berusia ratusan tahun, wisata Bono baru populer beberapa tahun belakangan.
Dahulu gelombang besar di Sungai Kampar membuat takut masyarakat di Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, Riau.
Mereka menyebutnya 'bono,' yang digambarkan sebagai tujuh hantu karena berupa ombak tujuh lapis.
Dahsyatnya ombak telah menelan korban saat kapal-kapal tersapu gelombang dan tenggelam di sungai. Bahkan, Bono sering dikaitkan dengan cerita mistis.
Namun kini gelombang air yang tadinya mengerikan berbalik mengubah wajah daerah itu menjadi tempat wisata.
Pesona tersembunyi Bono pun terungkap dan makin populer beberapa tahun belakangan setelah para peselancar asing sering berkunjung untuk uji nyali menaklukkan tantangannya.
Baca: Pertamina Bersama Rumah Zakat Berdayakan Kaum Perempuan di Bukit Batrem
Bono menyuguhkan keunikan, karena ombak yang besar ini terjadi di sungai akibat fenomena alam langka. Selain itu ombak tersebut tinggi, sampai lima atau enam meter, dan terus bergerak sejauh 30 kilometer.
